Pati – Menjelang bulan suci ramadhan sejumlah
organisasi masyarakat (Ormas) dari gerapakn pemuda (GP) Ansor, Pemuda
Muhammadiyah, Gerakan Jalan Lurus, dan Gerakan Muslim Pembela Akidah
(GEMPA) meminta kepada aparat kepolisian polres Pati untuk menutup
tempat karaoke dan warung makan pada siang hari saat puasa.
“Ini tuntutan moral. Kami meminta kepada bu Kapolres untuk membantu
kami untuk menutup tempat karaoke maupun warung. Untuk warung, kami
harap bisa tutup pada saat siang hari, tapi kalau malam hari, silahkan
di buka,” ungkapnya saat audiensi di Mapolres Pati, Rabu (9/5/2018).
Lebih lanjut, apabila dari polres maupun satpol PP tidak ada tindakan
terkait permintaan Ormas tersebut, maka pihaknya beserta kawan-kawan
akan melakukan tindakan sendiri. Bahkan, dari pihak GEMPA juga sempat
meminta untuk menutup Lorong Indah (LI) yang ada di Desa Margorejo.
“Kami ingin segala sesuatunya tersebut dilakukan dengan prosedur
hukum, sesuai dengan perda yang ada. Jangan sampai kita anarkis,”
imbuhnya.
Kapolres
Pati AKBP Uri Nartanti mengaku, akan mengakomodir semua usulan dari
perwakilan ormas tersebut. Hanya, dia meminta agar para ormas tidak
melakukan tindakan yang melanggar hukum. Sehingga, persiapan menjemput
bulan suci Ramadhan, diwarnai dengan kedamaian dan ketentraman bersama.
“Kita harus menjaga keamanan bersama. Pada prinsipnya kami mendukung
masukan yang diberikan oleh perwakilan para ormas tersebut. Kami juga
akan membantu mereka, yang penting jangan sampai melakukan tindakan yang
anarkis,” tegasnya.
Selain itu, setiap hari pihaknya juga sudah melakukan operasi terkait
peredaran minuman keras di wilayah Kabupaten Pati. Apabila anntinya
ditemukan adanya penjual minuman keras, maka pihak kepolisian akan
melakukan penindakan secara hukum.
Sumber Berita : http://www.murianews.com/2018/05/09/142067/jelang-ramadhan-ormas-pati-minta-polisi-tutup-karaoke-dan-warung-makan.html