REMBANG - Para petani di
wilayah Pamotan, Kabupaten Rembang, nekat menanam padi meski saat ini
memasuki musim kemarau. Padahal, petani di kecamatan lain sudah beralih
ke tanaman palawija, bahkan sebagian membiarkan lahan bero (tidak
ditanami).
''Biasanya, habis panen ya tanam lagi, mumpung masih ada air. Soal
berhasil atau gagal panen, itu bukan urusan manusia,'' kata Supardi,
petani asal Pamotan.
Saat ditemui Suara Merdeka, Supardi sibuk mengolah lahan untuk
persiapan tanam padi ketiga. Untuk tanam pertama dan kedua, hasilnya
kurang memuaskan, karena produksinya rata-rata hanya 4-5 ton per
hektare.
''Untuk musim tanam pertama dan kedua hasilnya kurang memuaskan,
karena banyak hama burung,'' terangnya. Petani lainnya, Warijan
mengetahui risiko menanam padi pada saat musim kemarau yang akan
kesulitan mendapatkan air.
Kendati demikian, para petani mendapatkan air dari sungai atau sumber
air lain untuk tanaman padi, dengan cara menyewa mesin penyedot air.
"Sebenarnya, aliran air di sungai masih cukup lancar, sehingga kami
menyiasati mengambil air untuk tanaman padi dengan menyedot air dari
sungai itu," katanya.
Mesin Penyedot Air
Dia mengatakan, menanam padi musim kemarau juga berpengaruh terhadap
biaya tanam karena menyewa mesin penyedot air. "Namun, kami tetap
menanam padi. Hanya saja, biaya operasional bertambah," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Rembang, Suratmin mengatakan, saat ini banyak
petani di wilayah Pamotan yang membandel melanggar pola tanam. Hal itu
bisa merugikan mereka karena tanaman padi akan puso akibat kekurangan
air.
"Setiap musim kemarau masih dijumpai petani yang nekat menanam padi meski risiko gagal panen relatif cukup tinggi," katanya.
Kendati demikian, kata dia, Pemkab akan melakukan pembinaan dan
pengawalan petani yang terlanjur menanam padi pada saat musim kemarau
agar tidak merugi.
"Adapun, bagi petani yang belum melakukan tanam padi akan kami
berikan informasi tentang iklim dan cuaca yang cenderung kering. Hal ini
berisiko jika petani tetap nekat menanam padi pada musim kemarau.
Sumber Berita : https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/83681/musim-kemarau-petani-nekat-tanam-padi