Ketua Yayasan Lembayung Kalinyamatan, Winahyu Widayanti mengatakan,
pihaknya bekerja sama dengan penyelenggara Management Expo 2018 untuk
pementasan tersebut.”Kami pilih tradisi pesta baratan untuk ditampilkan,
karena meski rutin digelar belum semua masyarakat Jepara
mengetahuinya,” katanya kepada Jawa Pos Radar Kudus.
Untuk penampilan itu, Winahyu menyatakan, pihaknya sudah
mempersiapkan diri sejak beberapa waktu terakhir. Mereka berlatih di
Pasar Kerajinan Kalinyamatan. ”Kami ingin menampilkan yang terbaik
karena ini menjadi kali pertama kali membawakan pementasan Pesta Baratan
di Alun-alun Jepara. Biasanya kami gelar di Kalinyamatan,” jelasnya.
Mengenai detail yang ditampilkan, Winahyu menjelaskan, kemasannya
sedikit berbeda dengan gelaran Pesta Baratan biasanya. Ada bagian yang
dihilangkan di antaranya tokoh Ratu Kalinyamatan dan prosesi salat
taubat yang biasanya digelar sebelum prosesi Pesta Baratan. Meski
begitu, pihaknya tetap memasukkan simbol gerakan lain sebagai pengganti
hal yang tak bisa ditampilkan di pementasan kali ini.Beberapa hal yang ditampilkan yakni tari obor, tari lampion hingga tari puli. ”Kami kemas menjadi satu rangkaian yang merepresentasikan tradisi Pesta Baratan sebagaimana yang kami gelar setiap tahunnya,” jelasnya.
Pementasan ini, dikatakan Winahyu, bukan kali pertama ditampilkan di luar Kalinyamatan. Tahun lalu mereka didaulat tampil mewakili Kabupaten Jepara dalam even promosi wisata dan budaya Pakudjembara 2017 di Blora. ”Kami senang bisa mengenalkan tradisi pesta baratan di berbagai wilayah, termasuk luar Jepara,” imbuhnya.
Sumber Berita : https://radar.jawapos.com/radarkudus/read/2018/06/25/82838/penampilan-tradisi-pesta-baratan-tanpa-ratu-kalinyamat