KUDUS - Sistem zonasi yang bertujuan untuk pemerataan
pendidikan, ternyata belum sepenuhnya berhasil. Hal itu terlihat dari
pemenuhan kuota SMP pinggiran yang belum bisa 100 persen. Para pendaftar
masih memburu sekolah- sekolah yang dianggap favorit di kota.
Dari pantauan Suara Merdeka di laman https://kudus.siap-ppdb.com,
sekolah yang kuotanya terpenuhi yaitu SMP 1 Kudus 224 siswa, SMP 2 Kudus
(208), SMP3 Kudus (224), SMP4 Kudus (270), SMP 5 Kudus (240), SMP 1 Bae
(256), SMP 2 Bae (256), SMP 1 Gebog (240), SMP 2 Gebog (256), SMP 1
Jati (208), SMP 2 Jati (240), SMP 1 Jekulo (240), SMP 2 Jekulo (240),
SMP 1 Klaiwungu (240), SMP 2 Kaliwungu (256) dan SMP 1 Undaan (240).
Adapun SMP yang belum terpenuhi kuotanya adalah SMP 3 Bae baru 250 siswa
dari kuota 256 siswa, SMP 4 Bae 226 dari kuota 256, SMP 1 Dawe 169 dari
kuota 224, SMP 2 Dawe 218 dari kuota 224, SMP 3 Jekulo 255 dari kuota
256, dan SMP 2 Undaan 239 dari kuota 240.
Rinawati, salah satu orang tua pendaftar di SMP 2 Kudus dari Kecamatan
Dawe mengaku kecewa dengan sistem zonasi yang diberlakukan tahun ini.
Selain terkesan dadakan, sistem ini membuat pendaftar di luar zona 1 dan
zona 2 memiliki kesempatan kecil. ”Seperti di SMP 2 ini, yang diterima
hanya dari zona 1 dan zona 2.
Pendaftar dari zona 3 seperti anak saya langsung tergeser,” katanya. Dia
mengaku tetap menjadikan SMP2 Kudus sebagai pilihan pertama karena
dinilai sebagai sekolah dengan kualitas yang bagus.
Pembinaan anak terhadap kemampuan akademik maupun nonakademik dia nilai
sangat baik. Hal itu membuat ia tertarik mendaftar di sekolah itu.
”Tentunya, sekolah di SMP 2 Kudus dengan di Dawe berbeda,” katanya.
Ketua Panitia PPDB SMP2 Kudus Dedi Triaprianto mengatakan, ketentuan
zonasi telah ditentukan oleh Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahrga
(Disdikpora) Kaupaten Kudus. Melalui sistem ini, dari kuota 208 siswa,
pendaftar di sekolahnya mencapai 369 siswa.
Siswa yang diterima hanya dalam zona 1 dan 2 karena kuota telah
terpenuhi dari zona tersebut. Menurutnya, memang banyak orang tua
pendaftar yang menyampaikan kekecewaan dengan sistem ini.
Namun, panitia tetap menjalankan PPDB sesuai aturan yang berlaku. ”Tahun
ini baru pertama kalinya, jadi banyak yang bingung. Kami berusaha
menjelaskan sesuai dengan ketentuan,” katanya.
Sumber Berit : https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/101980/kuota-smp-pinggiran-belum-terpenuhi