PURWODADI- Kabid Penempatan Tenaga kerja dan Transmigrasi
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Grobogan
Hadi Purmiyanto mengatakan sejauh ini Minat warga Kabupaten Grobogan
menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) masih cukup tinggi. Terutama dari
kaum perempuan.
“Per tahun lebih 1.000 orang yang bekerja sebagai TKI yang tersebar
di berbagai negara. Pada tahun 2012 dan 2013 lalu ada sekitar 2000 orang
yang bekerja sebagai TKI. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.500 orang
atau sekitar 75% adalah perempuan,” kata Kabid Penempatan Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans)
Grobogan Hadi Purmiyanto, Senin (2/7).
Dia menambahkan, pada tahun 2014, tercatat ada 1.344 warga Grobogan
yang kerja jadi TKI. Sedangkan tahun 2015 tercatat sejumlah 1.150 orang.
“Untuk tahun 2016 berjumlah 1.264 orang. Dengan didominasi tenaga kerja
wanita sejumlah 1.118 orang. Sedangkan di tahun 2017, jumlah TKI
mengalami peningkatan, yakni 1.415 orang. Untuk tahun 2018 ini, hingga
bulan Juni tercatat ada 494 TKI asal Grobogan. Sebagian besar TKI asal
Grobogan memilih bekerja di sejumlah negara kawasan Asia Pasifik,
seperti Hongkong, Taiwan, Korea,Jepang, Malaysia dan Singapura. “Paling
banyak di negara Taiwan, disusul Hongkong , Singapura dan Malaysia ,”
jelasnya.
Asih (33), warga Kecamatan Toroh yang pernah berprofesi sebagai TKW
di luar negeri membenarkan kondisi tersebut. Minimnya lapangan pekerjaan
mendorong para pencari kerja nekat merantau. Tidak saja di dalam
negeri, namun pekerja yang didominasi wanita nekat hingga menjadi TKW di
luar negeri. Meskipun berbagai masalah menimpa TKI di luar negeri,
namun hal tersebut tak menyurutkan minat masyarakat Grobogan untuk
mengais rejeki disana. Hal ini bisa dilihat dengan banyaknya orang yang
mendaftarkan diri untuk menjadi TKI.
“Meski banyak berita miris tentang TKI sering saya dengar, namun
bekerja di luar negeri harus saya lakukan lantaran keadaan ekonomi
keluarga sangat memprihatinkan.Saya sudah mencoba bekerja di Purwodadi,
namun tidak bisa mencukupi kebutuhan. Jadi saya nekad bekerja di luar
negeri,” imbuhnya.
Sumber Berita : http://www.wawasan.co/home/detail/4921/Tinggi-Minat-Warga-Grobogan-Jadi-TKI