Pada Senin (20/3) malam hari, Patmi dan beberapa warga Rembang lainnya memutuskan melepas cor semen di kakinya. Mereka berencana melanjutkan aksi penolakan, namun dengan cara yang berbeda. Senin sore, mereka telah bertemu dengan Kepala Kantor Staf Presiden, Teten Masduki,
Sebagian besar peserta demo kemudian memilih pulang ke kampung halaman, termasuk Patmi. Namun, pada pukul 02.30 WIB pada Selasa (21/3), setelah mandi, Patmi mengeluh badannya tidak nyaman, kemudian mengalami kejang-kejang dan muntah.
|
Pagi ini jenasah almarhumah Patmi dipulangkan ke desa Larangan, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati untuk dimakamkan di desanya. Dulur-dulur kendeng juga langsung pulang menuju Kendeng.
“Kami segenap warga-negara yang ikut menolak pendirian pabrik semen di Pegunungan Kendeng berduka atas kematian bu Patmi dalam aksi protes penolakan di seberang Istana Presiden ini,” kata Muhamad Isnur, dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia dalam siaran pers, Selasa (21/3).
Aksi penolakan pabrik semen yang dinamakan #DipasungSemen2 merupakan aksi kedua kalinya. Aksi pengecoran kaki diikuti oleh 20 orang, di antaranya Patmi.
Sumber Berita : http://www.cnnindonesia.com/nasional/20170321120241-20-201658/peserta-aksi-pasung-semen-meninggal-dunia/