Cari Blog Ini

Rabu, 15 Maret 2017

Bupati Kudus Musthofa Tampilkan Inovasi Kemudahan Layanan Publik

KUDUS– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus terus melakukan terobosan untuk meningkatkan pelayanan publik.

Inovasi yang dilakukan di antaranya berupa aplikasi K-119 untuk kegawatdaruratan bidang kesehatan, aplikasiMenjagaAmanahRakyat (Menara) untuk kemudahan layanan publik, serta Sistem Informasi Pendidikan Nusantara (Sipintar) sebagai jembatan komunikasi antara sekolah/guru, siswa, serta orang tua/wali. Sejumlah aplikasi itu ditampilkan dalam Ekspo Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Pendidikan, dan Inovasi pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Se-Eks Karesidenan Pati di Pendapa Kabupaten Kudus kemarin.

“Dengan aplikasi Sipintar, orang tua/wali murid bisa mendapat kenyamanan dan kepastian mengenai kondisi pembelajaran bagi anaknya,” jelas Bupati KudusMusthofasaat menampilkan berbagai inovasi yang telah digagasnya dihadapanGubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dankepaladaerahlainyanghadir. Sedangkan aplikasi Menara berfungsi memberi penilaian kinerja bagi organisasi perangkat daerah (OPD) kepada masyarakat sehingga masyarakat bisa memberikan penilaian kepuasan atas kinerjanya.

Hasil rekap sistem inilah yang akan menentukan prestasi kerja OPD yang berpengaruh terhadap besaran tambahan penghasilan pegawai (TPP). Kebijakan tersebut diambil dengan pertimbangan bahwa dalam postur APBD, Pemkab Kudus sangat ideal dengan belanja pegawai37% pada 2016dan41% pada 2017. “Karena kami memegang prinsip untuk ngayomi, ngayemi, dan ngayani sehingga kami ingin memberikan TPP yang tertinggi se-Jawa Tengah atas kinerja OPD saya,” kata Musthofa. Menurut Musthofa, dengan dialihkannya kewenangan pengelolaan SMA/SMA negeri ke provinsi, anggaran yang dibutuhkan tentu lebih besar.

Sementara APBD provinsi belum cukup untuk membiayai seluruh kegiatan pendidikan sehingga muncul problem baru. Untuk mencukupi biaya tersebut, Pemkab Kudus berkomitmen memberikan perhatian terhadapmasadepananakbangsa yakni dengan meng-cover kekurangan biaya SMA/SMK dari biaya APBD Kabupaten Kudus. Dalam pertemuan kemarin, Bupati Kudus juga menyampaikan prioritas pembangunan pada 2018 salah satunya berupa evaluasi pembangunan yang telah dilakukan pada 2016. Di antaranya revitalisasi sejumlah pasar dan infrastruktur jalan dan jembatan.

Sedangkan usulan 2018 yaitu pembangunan sabo dam untuk antisipasi banjir di kawasan Wonosoco, Undaan. Musrenbang Se-Eks Karesidenan Pati itu dipimpin langsungolehGubernurJawaTengah Ganjar Pranowo didampingi anggota DPRD Pemprov Jateng, anggotaDPDRI, akademisi, serta kepala organisasi perangkat daerah atau OPD Pemprov Jateng. Selain itu, dihadiri langsung Bupati Pati Haryanto, Bupati Rembang Abdul Hafidz, Bupati Blora Djoko Nugroho, serta Wakil Bupati Jepara Subroto. Sementara itu, Ganjar Pranowo menyatakan ingin membuat konsensus untuk membangunJawaTengah.

Upayamembangun Jateng ini salah satunya dengan cara meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengingat jumlah daerah di Provinsi Jateng yang angka kemiskinannya cukup tinggi masih ada sebanyak 15 kabupaten/kota. ‘’Sedangkan Kudus ini dengan angka kemiskinan yang rendah dengan indeks pembangunan manusia (IPM) sangat tinggi,” kata Ganjar. Terpisah, akademisi dari Universitas Diponegoro (Undip) Teguh Yuwono juga hadir dalam Musrenbangwil Se-Eks Karesidenan Pati kemarin. Dia menyatakan bahwa permasalahan di setiap daerah tentu sangat banyak.

Dengan APBD yang tersedia tidak mungkin cukup untuk menyelesaikannya sehingga dibutuhkan ada peran aktor yang terlibat. ”Yaitu aktor pemerintah, pengusaha, dan tentu masyarakat sebagai pelaku. Dan, saya yakinPakGubernur, PakMusthofa, dan bupati yang lain tentu sudah melakukan upaya tersebut,” jelas Teguh Yuwono.

Sumber Berita : http://www.koran-sindo.com/news.php?r=5&n=49&date=2017-03-15