JEPARA-TAHUNAN - Penutupan sejumlah
jembatan timbang menyebabkan muatan kendaraan tidak terkontrol. Termasuk
penutupan jembatan timbang Lebuawu, Pecangaan sejak beberapa tahun
silam. Kondisi tersebut dinilai ikut menyumbang kerusakan jalan di Kota
Ukir.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jepara Basuki Wijayanto
mengatakan, keberadaan jembatan timbang Lebuawu sebenarnya menguntungkan
bagi Jepara. Muatan kendaraan bisa terkontrol. Kendaraan bertonase
tinggi dan berlebihan akan diketahui dengan jembatan timbang tersebut.
"Kerusakan jalan lebih banyak disebabkan oleh kendaraan bertonase
tinggi. Adanya jembatan timbang Jepara sebenarnya menguntungkan karena
kendaraan yang melintas bisa terkontrol dan jalan bisa awet kalau
muatannya tidak melebihi kapasitas," ujar Basuki.
Sebagaimana diketahui, penutupan jembatan timbang di sejumlah
wilayah salah satunya karena polemik pengelolaan oleh Pemprov dan
Kementerian Perhubungan. Mengenai jembatan timbang Lebuawu, Basuki
mengaku belum mendapat kepastian. Apakah akan ikut dikelola pusat atau
masih akan dikelola Pemprov Jateng. Yang jelas, hingga saat ini pihaknya
belum dapat informasi kapan jembatan timbang tersebut akan diperbaiki
dan difungsikan.
"Sebenarnya kami sudah mengajukan untuk diganti jembatan portable. Tapi sampai saat ini kami belum mendapat jawaban," katanya.
Akibatnya, lanjut Basuki, pihaknya tidak bisa melakukan razia
kendaraan yang melebihi tonase. ’’Kendaraan dengan tonase tinggi yang
melintas di jalan Jepara tidak bisa diketahui, apakah masih dalam
kapasitas standar atau muatannya berlebihan,” ucapnya.
Sumber Berita : http://radarkudus.jawapos.com/read/2017/03/23/3409/kendaraan-tonase-tinggi-tak-terkontrol/