Beberapa anggota keluarga mengunjunginya, antara lain kakak Ridho Rhoma - Fikry Zulfikar atau Vicky Irama dan Debby Veramasari - yang juga ikut serta.
Selain keluarga, asisten dan teman-teman Ridho dari Sonet 2 pun menjenguknya.
Termasuk kuasa hukum yang ditunjuk Ridho dari Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia (PAMMI).
Sebelum
keluarga menyelesaikan urusannya di Polres Metro Jakarta Barat, tiga
orang kuasa hukum yang mengenakan seragam PAMMI berwarna abu-abu, lebih
dahulu ke luar Polres.
Mereka adalah Ismail Ramli, Achmad Cholidin, dan Fahri Ananta.
Ketiganya
juga ikut menemani Ridho untuk cek laboratorium dalam rangka assessment
di BNN Pusat, Cawang, Jakarta Timur, kemarin (27/3).
Selain menunjuk Krisna Murti sebagai kuasa hukum Ridho, tim advokat dari PAMMI pun turut membantu Ridho.
Bahkan ketiganya menunjukkan surat kuasa yang telah dibuat oleh Ridho.
Penunjukkan tersebut dilakukan oleh organisasi dan keluarga termasuk raja dangdut Rhoma Irama.
"Ridho
kan salah satu anggota PAMMI, jadi saya sebagai tim bidang hukum di
PAMMI punya kewajiban untuk melakukan perlindungan hukum terhadap
anggotanya," ujar Ismail dijumpai di Polres Jakarta Barat, kemarin
(27/3).
Selama di dalam sel pun, Ismail mengungkapkan Ridho dalam keadaan sangat sehat dan tegar.
Jika
syok berada di balik jeruji besi, itu pasti. Ismail menambahkan,
dorongan dari keluarga menjadi penyemangat sendiri untuk Ridho dan hal
itu sangat membantu kliennya melewati hari.
Saat menemui Ismail dan teman-temannya, Ridho tidak menangis.
Dia hanya meminta untuk dapat dibantu dalam menghadapi kasus hukumnya.
Rhoma Irama pun berpesan kepada ketiganya untuk melakukan kewajiban sebagai kuasa hukum sebaik-baiknya.
"Pembicaraan hari ini dengan Ridho
terutama terkait kepolisian. Tadi rencana mau assessment ke BNN untuk
cek laboratorium rambut," sambung Ismail.
Mereka berharap, permohonan rehabilitasi untuk Ridho Rhoma dapat diterima untuk segera diproses.
Tidak
lama setelah tim kuasa hukum unur diri, Vicky Irama dan Debby
Veramasari yang merupakan kakak Ridho keluar dari Polres bersama anggota
keluarga yang lain.
Vicky yang termasuk abang Ridho menjelaskan tujuannya ke Polres adalah untuk melihat kondisi adiknya.
"Alhamdulillah
Ridho sehat dan baik-baik saja. Bahkan tadi Ridho titip camilan ya,"
kata Vicky di pelataran Polres Jakarta Barat.
Selama dikunjungi, Vicky menceritakan Ridho menyesal dengan kejadian ini dan mengaku khilaf.
Bahkan, pembentuk grup Sonet 2 itu sempat menangis saat mengakui perbuatannya kepada keluarga.
Vicky menceritakan tidak ada pembicaraan berat yang dibahas.
Mereka tidak membahas jaringan narkoba yang dikenal Ridho atau semacamnya. Akan tetapi lebih kepada memberi dukungan moral.
"Kami
keluarga berharap ini jadi pelajaran dan tidak diulangi lagi. Untuk
semua lah yang ada di sini semoga tidak ada dari pihak keluarganya yang
terlibat Narkoba," tegas Vicky yang kemarin mengenakan kaca mata hitam.
Vicky sendiri mengaku kecolongan akan perbuatan adiknya yang telah dilakukan selama dua tahun.
Salah satu alasannya, karena dari pihak keluarga tidak dapat memantau Ridho selama 24 jam penuh.
"Namanya manusia kan pasti ada khilafnya. Mungkin di sini Ridho sedang khilaf," sambung Vicky.
Sebagai abang, dia sendiri tidak lagi mau mempermasalahkan berapa lama adiknya telah nyabu.
Buat keluarga yang terpenting Ridho dapat mengambil pelajaran dari kejadian ini. Ridho sendiri telah mengakui dan meminta maaf.
Selama Ridho mendekam di balik jeruji besi, raja dangdut Rhoma Irama baru mengunjungi Polres satu kali.
Saat itu dia mengunjungi Sabtu tengah
malam. Sampai saat ini pihak keluarga belum dapat memastikan kapan
ayahnya akan mengunjungi Ridho lagi. "Insya Allah nanti, lagi banyak
kegiatan," tutup Vicky.
Sekitar pukul 14.45 kemarin (27/3), Ridho yang mengenakan baju tahanan berwarna biru digiring masuk mobil oleh petugas.
Dia mengenakann buff dan topi hitam untuk menutupi kepalanya. Sedang kedua tangannya dipegang petugas dari kedua sisi. Sumber Berita : http://www.jpnn.com/news/ridho-rhoma-minta-maaf-menangis