BLORA - Sebanyak 177 bidan desa di Blora, yang
sebelumnya menjadi pegawai tidak tetap (PTT) Kementerian Kesehatan,
secara resmi diangkat menjadi CPNS. Surat keputusan bupati perihal
pengangkatan mereka menjadi CPNS diserahkan Rabu (24/5) di ruang
pertemuan Inspektorat Blora.
Penyerahan dilakukan Sekretaris Daerah (Sekda) Blora Bondan Sukarno
mewakili Bupati Djoko Nugroho yang pada hari yang sama tengah bertugas
ke Jakarta. Hadir dalam penyerahan keputusan pengangkatan bidan PTT
menjadi CPNS tersebut, Inspektur Blora Bambang Darmanto, Kepala Badan
Kepegawaian Daerah (BKD) Suwignyo, Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan
Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Komang Gede Irawadi serta Kepala Dinas
Kesehatan Henny Idriyanti yang diwakili oleh Kabid Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit (P3) Edi Sucipto.
Kepala BKD Blora Suwignyo mengatakan, yang menerima SK CPNS kali ini
adalah bidan PTT yang ada di bawah Kementerian Kesehatan. ëíSebenarnya
jumlah bidan PTT Blora yang mengikuti seleksi sebanyak 186 orang, namun
yang lulus hanya 177 bidan. Sembilan bidan lainnya tidak lulus karena
faktor usia yang sudah melebihi 35 tahun saat melakukan pendaftaran,íí
kata Suwignyo.
Menurutnya, para bidan yang menerima SK CPNS tersebut nantinya akan
ditempatkan sesuai database awal yang ada di Kemenpan RB. ëíMemang
sebelumnya sempat ada wacana dari Dinas Kesehatan untuk menata ulang
penempatan bidan tersebut karena masih ada bidan yang ditempatkan di
kelurahan. Namun ternyata ada aturan dari pusat yangg mengharuskan
penempatan sesuai database Kemenpan RB.
Sehingga hal itu urung dilakukan,íí kata Suwignyo. Dia mengungkapkan,
jumlah PNS di Blora sebanyak 8.320 orang. Dengan adanya penyerahan SK
CPNS kali ini maka jumlah PNS nantinya akan bertambah 177 orang dari
bidan. ëíBlora memang kekurangan PNS di bidang kesehatan, khususnya
paramedis yang menangani persalinan dan ibu hamil.
Semoga dengan adanya penyerahan SK CPNS ini bisa meningkatkan
kinerja dan mutu pelayanan kesehatan di Blora,íí tandasnya. Bupati Djoko
Nugroho dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Bondan Sukarno
mengemukakan, bidan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di
desa-desa terutama pelayanan kesehatan bagi ibu hamil.
Dalam kesempatan itu, dia juga menyoroti masih tingginya angka
kematian ibu melahirkan di Blora. Dimana berdasarkan informasi dari
Dinas Kesehatan mulai Januari hingga April 2017 ini sudah ada 8 kasus
yang menempatkan Blora sebagai wilayah tertinggi nomor 2 se-Jateng.
Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/177-bidan-desa-diangkat-jadi-cpns/