REMBANG – Mendekati
Ramadan harga komoditas bawang putih di seluruh pasar tradisional
Kabupaten Rembang naik tinggi hingga menyentuh Rp 60 ribu/kilogram.
Tingginya harga bumbu pokok itu sudah
terjadi sejak sebulan belakangan. Sejumlah pedagang menyebut, tingginya
harga bawang putih di pasaran lantaran stok yang didatangkan dari para
petani dan pengepul terbatas.
Hingga pekan kedua Mei ini, masih banyak
petani bawang putih yang belum panen. Seorang pedagang di Pasar Kota
Rembang, Juwari (45) mengatakan, bawang putih di pasar Kota Rembang
selama ini dipasok dari petani di Surabaya dan Solo. Stok dari kedua
kota tersebut hingga saat ini masih menipis.
”Sebelumnya harga bawang putih hanya Rp
40 ribu/kilogram. Dampak dari kenaikan harga, omzet pedagang di pasar
berkurang. Tadinya konsumen yang biasa beli setengah kilogram, menjadi
seperempat kilogram,” kata Juwari.
Kalang Kabut
Selain bawang putih kenaikan juga
terjadi pada cabai merah. Sebelum ini harga cabai merah hanya sekitar Rp
25 ribu/kilogram, sekarang sudah tembus mencapai Rp 32 ribu/kilogram.
Sedangkan cabai rawit turun dari Rp 25
ribu/kilogram menjadi Rp 23 ribu/kilogram. Kenaikan beberapa komoditas
dapur membuat kalangan pemilik rumah makan kalang kabut.
Didik Yusbiantoro (48), pemilik rumah
makan di kawasan Pasar Kota Rembang mengaku pendapatan bersihnya turun
drastis setelah adanya kenaikan bawang putih.
”Kami, para pengelola rumah makan tidak
mungkin mengurangi takaran bumbu karena beresiko mengecewakan pelanggan.
Kami lebih memilih mengurangi laba bersih namun pelanggan tetap puas,”
kata Didik. Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/bawang-putih-tembus-rp-60-ribukilogram/