TRANGKIL - Desa Guyangan berada di
dataran rendah serta memiliki sungai yang dangkal. Akibatnya setiap
musim hujan, desa ini selalu banjir. Meski banjir akan surut dalam
beberapa hari, namun warga resah karena daerahnya berlangganan banjir.
Asmui Abdul Latif, perangkat Desa
Guyangan menuturkan, banjir yang terjadi di Desa Guyangan sudah
berlangsung dari generasi ke generasi tanpa ada solusi permanen. Kondisi
daerah yang berada di dataran rendah dengan pemukiman penduduk yang
berdempetan, sehingga menyulitkan untuk dilakukan pelebaran maupun
pengerukan drainase.
“Memang sejak zaman dahulu, Desa
Guyangan ini kerap langganan banjir ketika musim penghujan. Tapi hal itu
hanya berlangsung beberapa hari saja, kemudian airnya surut. Letak
geografis Desa Guyangan yang berada di dataran rendah menjadi salah satu
penyebab seringnya banjir,” ungkapnya.
Selain itu, ia membenarkan jika
kondisi sungai-sungai di desa Guyangan relatif dangkal sehingga tidak
mampu menampung debit-debit air ketika musim penghujan. Akibatnya, air
dari sungai meluap dan mengakibatkan banjir.
Kendati rawan banjir, ia mengaku,
upaya yang dilakukan pemerintah desa baru sebatas memperbaiki
gorong-gorong dan membersihkan sungai. “Kita hanya bisa melakukan
tindakan untuk mengurangi debit banjir, namun belum bisa mencegah banjir
hingga saat ini,” tandasnya.Sumber Berita : https://www.patikab.go.id/v2/id/2017/05/13/berada-di-dataran-rendah-guyangan-jadi-pelanggan-b/