JAKARTA - Serangan
virus ransomware wannacrypt atau juga disebut wannacryke 99 negara,
termasuk Indonesia, telah menghebohkan dunia. Di Indonesia, berdasarkan
informasi yang masuk ke Kementerian Komunikasi dan Informatika
(Kominfo), RS Dharmais dan RS Harapan Kita Jakarta telah diserang.
Namun demikian, Menteri Komunikasi dan
Informatika Rudiantara mengimbau masyarakat tidak perlu panik.
Kemenkominfo telah menyebarluaskan langkah antisipasi. Selain itu,
ransomware tidak menyerang komputer atau server, tapi hanya yang
menggunakan sistem operasi (OS) dari Windows. Itu pun Windows versi
lama. ”Tidak semua komputer kena.
Yang kena itu yang pakai Windows versi
agak lama, yaitu 2008 ke bawah. Jadi, masyarakat tidak perlu panik.
Pemerintah sudah memonitor dan berkoordinasi dengan tim internasional
untuk mengantisipasi,” kata Rudiantara dalam konferensi pers di Bakoel
Koffie Cikini, Minggu (14/5).
Menurutnya, berdasarkan pantauan sejak
Sabtu hingga Minggu pagi, Inggris terkena serangan paling besar. Secara
global, bisnis yang berkenaan dengan pelayanan kesehatan paling banyak
diserang. ”Inggris paling parah. Ada 16 rumah sakit di sana yang terkena
serangan. Kita (Indonesia) yang kena (RS) Dharmais dan Harapan Kita.
Tim sudah ke sana. Akibat serangan itu,
data-data dalam komputer yang terinfeksi malware tak bisa diakses. Ini
jelas mengganggu pelayanan di rumah sakit tersebut. Lalu si pelaku minta
uang tebusan, kita harus bayar agar bisa mengakses kembali data-data
penting tersebut,” kata dia. Rudiantara menyarankan, jika belum
terinfeksi program jahat ini, sebaiknya lekas menonaktifkan wifi di
komputer agar tidak terhubung ke internet.
Setelah itu segera lakukan back up data.
Simpan atau pindahkan file-file atau dokumen penting dari komputer
tersebut ke komputer lain yang tidak menggunakan sistem operasi Windows,
misalnya ke Linux. ”Sebelum mengaktifkan komputer, pastikan tidak
terhubung dengan internet. Kabel LAN (local area network) dicabut saja.
Juga jangan masuk wifi.
Ini mudah dilakukan. Lalu segera lakukan
back up data. Caranya, file disimpan ke OS non-Windows,” kata
Rudiantara. Dia juga mengimbau masyarakat melindungi komputernya dengan
antivirus. Dalam upaya membantu masyarakat jika terkena serangan
ransomware, Kemenkominfo menyiapkan layanan konsultasi lewat nomor 021-
31925551 dan 021-31935556 pada jam kantor atau 08156179328 di luar jam
kantor.
Tidak Hanya Senin
Peringatan kepada masyarakat agar
hati-hati sebelum menyalakan komputer pada hari Senin ini agar tidak
diserang ransomware, perlu diluruskan. Menurut pakar ITAbimanyu Wahjoe,
kita harus terus berhati-hati karena virus menyerang setiap waktu.
”Memang kalau kita tidak buka komputer
pada hari Senin lalu komputer kita akan aman? Tidak juga, karena sifat
virus sekali dia sudah menyusup maka ketika rutin diaktifkan atau kena
trigger, maka aktivitas atau penyerangan akan dimulai.
Jadi itu bisa Senin, Selasa, dan
seterusnya,” jelas Abimanyu. Dia menekankan pentingnya back up data.
Kita cukup memulihkan (restore) OS yang persis, install ulang
program-program utama, atau bahkan bila sudah menyimpan image file lebih
baik lagi karena cukup restore file dan data, lalu komputer berfungsi
seperti sedia kala.
”Juga jangan panik lalu terpancing
mengunduh segala macam antivirus yang dianggap bisa mengatasi karena
justru pada kesempatan seperti ini para oportunis pembuat malware ikut
numpang dan menyebarkan program jahatnya. Semacam serigala berbulu
domba. Yang perlu dilakukan adalah menyalakan komputer tanpa koneksi
internet, sehingga kalau sudah atau belum terkena virus, komputer kita
tidak terjangkit atau menjangkiti yang lain,” paparnya.
Bagi mereka yang memakai Windows 10,
Abimanyu menyarankan agar menggunakan atau memperbarui Windows Defender
10 yang sudah dilengkapi pendeteksi malware dan penghapus virus. Hal
senada dikatakan Kepala Pusat Studi Forensika Digital Universitas Islam
Indonesia Yudi Prayudi.
”Kunci utama mengatasi ransomware,
secara regular melakukan back up data kemudian simpan di tempat
terpisah. Dari aspek security, up date antivirus dan aplikasi lain
secara regular agar celah keamanan yang terdapat pada versi rendah dapat
segera ditutupi pada versi up date,” jelasnya.
Bagaimana jika komputer sudah telanjur
kena serangan? Langkah yang dapat dilakukan adalah memutuskan sambungan
internet dari komputer yang terinfeksi. Selain itu, isolasi komputer
yang terinfeksi agar bisa melokalisasi penyebaran wannacry ke komputer
lain.Sumber Berarti : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/windows-versi-lama-paling-rentan/