Cari Blog Ini

Senin, 15 Mei 2017

Windows Versi Lama Paling Rentan Serangan Teroris Siber

JAKARTA - Serangan virus ransomware wannacrypt atau juga disebut wannacryke 99 negara, termasuk Indonesia, telah menghebohkan dunia. Di Indonesia, berdasarkan informasi yang masuk ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), RS Dharmais dan RS Harapan Kita Jakarta telah diserang.
Namun demikian, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengimbau masyarakat tidak perlu panik. Kemenkominfo telah menyebarluaskan langkah antisipasi. Selain itu, ransomware tidak menyerang komputer atau server, tapi hanya yang menggunakan sistem operasi (OS) dari Windows. Itu pun Windows versi lama. ”Tidak semua komputer kena.
Yang kena itu yang pakai Windows versi agak lama, yaitu 2008 ke bawah. Jadi, masyarakat tidak perlu panik. Pemerintah sudah memonitor dan berkoordinasi dengan tim internasional untuk mengantisipasi,” kata Rudiantara dalam konferensi pers di Bakoel Koffie Cikini, Minggu (14/5).
Menurutnya, berdasarkan pantauan sejak Sabtu hingga Minggu pagi, Inggris terkena serangan paling besar. Secara global, bisnis yang berkenaan dengan pelayanan kesehatan paling banyak diserang. ”Inggris paling parah. Ada 16 rumah sakit di sana yang terkena serangan. Kita (Indonesia) yang kena (RS) Dharmais dan Harapan Kita.
Tim sudah ke sana. Akibat serangan itu, data-data dalam komputer yang terinfeksi malware tak bisa diakses. Ini jelas mengganggu pelayanan di rumah sakit tersebut. Lalu si pelaku minta uang tebusan, kita harus bayar agar bisa mengakses kembali data-data penting tersebut,” kata dia. Rudiantara menyarankan, jika belum terinfeksi program jahat ini, sebaiknya lekas menonaktifkan wifi di komputer agar tidak terhubung ke internet.
Setelah itu segera lakukan back up data. Simpan atau pindahkan file-file atau dokumen penting dari komputer tersebut ke komputer lain yang tidak menggunakan sistem operasi Windows, misalnya ke Linux. ”Sebelum mengaktifkan komputer, pastikan tidak terhubung dengan internet. Kabel LAN (local area network) dicabut saja. Juga jangan masuk wifi.
Ini mudah dilakukan. Lalu segera lakukan back up data. Caranya, file disimpan ke OS non-Windows,” kata Rudiantara. Dia juga mengimbau masyarakat melindungi komputernya dengan antivirus. Dalam upaya membantu masyarakat jika terkena serangan ransomware, Kemenkominfo menyiapkan layanan konsultasi lewat nomor 021- 31925551 dan 021-31935556 pada jam kantor atau 08156179328 di luar jam kantor.
Tidak Hanya Senin
Peringatan kepada masyarakat agar hati-hati sebelum menyalakan komputer pada hari Senin ini agar tidak diserang ransomware, perlu diluruskan. Menurut pakar ITAbimanyu Wahjoe, kita harus terus berhati-hati karena virus menyerang setiap waktu.
”Memang kalau kita tidak buka komputer pada hari Senin lalu komputer kita akan aman? Tidak juga, karena sifat virus sekali dia sudah menyusup maka ketika rutin diaktifkan atau kena trigger, maka aktivitas atau penyerangan akan dimulai.
Jadi itu bisa Senin, Selasa, dan seterusnya,” jelas Abimanyu. Dia menekankan pentingnya back up data. Kita cukup memulihkan (restore) OS yang persis, install ulang program-program utama, atau bahkan bila sudah menyimpan image file lebih baik lagi karena cukup restore file dan data, lalu komputer berfungsi seperti sedia kala.
”Juga jangan panik lalu terpancing mengunduh segala macam antivirus yang dianggap bisa mengatasi karena justru pada kesempatan seperti ini para oportunis pembuat malware ikut numpang dan menyebarkan program jahatnya. Semacam serigala berbulu domba. Yang perlu dilakukan adalah menyalakan komputer tanpa koneksi internet, sehingga kalau sudah atau belum terkena virus, komputer kita tidak terjangkit atau menjangkiti yang lain,” paparnya.
Bagi mereka yang memakai Windows 10, Abimanyu menyarankan agar menggunakan atau memperbarui Windows Defender 10 yang sudah dilengkapi pendeteksi malware dan penghapus virus. Hal senada dikatakan Kepala Pusat Studi Forensika Digital Universitas Islam Indonesia Yudi Prayudi.
”Kunci utama mengatasi ransomware, secara regular melakukan back up data kemudian simpan di tempat terpisah. Dari aspek security, up date antivirus dan aplikasi lain secara regular agar celah keamanan yang terdapat pada versi rendah dapat segera ditutupi pada versi up date,” jelasnya.
Bagaimana jika komputer sudah telanjur kena serangan? Langkah yang dapat dilakukan adalah memutuskan sambungan internet dari komputer yang terinfeksi. Selain itu, isolasi komputer yang terinfeksi agar bisa melokalisasi penyebaran wannacry ke komputer lain.

Sumber Berarti : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/windows-versi-lama-paling-rentan/