Cari Blog Ini

Kamis, 22 Juni 2017

Rusak, Tol Pemalang-Batang Sempat Ditutup

PEMALANG – Jalan tol fungsional Pemalang-Batang ternyata sangat rentan. Baru digunakan beberapa hari, kerusakan dilaporkan terjadi di beberapa titik.
Bahkan, untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan, jalan tersebut sempat ditutup untuk umum. Kerusakan terjadi akibat lapisan cor beton jalan itu tidak kuat menahan beban kendaraan yang jumlahnya sudah mencapai ribuan.
Berdasar pantauan Suara Merdeka, pada Selasa (20/6) lalu jalan tol ditutup pukul 21.00 setelah seharian penuh dilewati arus mudik.
Penutupan disebabkan lapisan beton setebal 10 sentimeter mengalami kerusakan, yaitu cor mengelupas hingga terlihat tanah di bawahnya.
Pihak Pelaksana Pemalang Batang Tol Road (PBTR) yang diwakili Humas Jhon Peang mengatakan, kerusakan yang terjadi ada di empat titik, terutama setelah Jembatan Sirayak ke timur. Kerusakan berupa jalan ambles sampai terlihat tanah bagian bawah.
”Kami lakukan pengecoran ulang karena ambles. Pengecoran berjalan empat jam sampai pukul 24.00. Kemudian dilakukan pengeringan selama 6 jam hingga pukul 06.00,” kata Jhon di lokasi perbaikan.
Makin Padat
Kemarin pagi, jalan tol sudah dibuka namun kondisinya rusak kembali. Walaupun begitu tetap bisa dilewati arus mudik Lebaran dari arah barat ke timur. Jumlah kendaraan yang lewat juga semakin padat.
Sementara itu, Petugas PAM Mudik Ditlantas Polda Jateng Aiptu Kuwat mengatakan, pada Selasa malam kondisi jalan tol cukup membahayakan pengendara. Oleh karena itu ruas Pemalang-Batang ditutup pada pukul 20.30, mulai dari Kaligangsa, Tegal sampai Gringsing, Batang.
Penutupan ruas jalan itu mengakibatkan ratusan kendaraan pemudik dari arah Jakarta terjebak antrean hingga mencapai 2,5 kilometer di Gerbang Tol Brebes Timur (Brexit), pada Rabu (21/6) dini hari.
Selain dampak penutupan sementara tol fungsional, kemacetan di Gerbang Tol Brexit juga terjadi karena adanya dua gardu pembayaran tol yang ditutup akibat rusak dan sedang diperbaiki. Keadaan tersebut diperparah dengan terus meningkatnya volume kendaraan pemudik dari arah Jakarta pada H-4 Lebaran tersebut.
Antrean kendaraan pemudik di Gerbang Tol Brexit itu dapat terurai setelah petugas kembali membuka tol fungsional Brebes-Pemalang-Gringsing (Batang). Selain itu, dua gardu pembayaran tol yang sebelumnya dalam perbaikan telah berfungsi kembali.
Pemudik Meningkat
”Ada perbaikan jalan selama kurang lebih 10 jam di tol fungsional ini, sehingga terpaksa dilakukan rekayasa lalu lintas berupa penutupan tol fungsional sementara. Semua kendaraan diarahkan keluar melalui gerbang tol Brexit,” ucap Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Djarot saat ditemui di Pos Patroli Jalan Raya (PJR) Gerbang Tol Brexit, kemarin.
Terjadinya antrean kendaraan di Gerbang Tol Brexit itu membuat Kapolres Brebes AKBP Luthfi Sulistiawan turun langsung untuk memimpin rekayasa lalu lintas.
Menurut dia, selain antusiasme pemudik yang melakukan perjalanan malam hari, kepadatan juga disebabkan pertemuan arus lokal. ”Pagi ini pemudik meningkat, makanya kami harus bersinergi untuk kenyamanan pemudik yang ingin bertemu dengan keluarga,” ucapnya.
Untuk mengurai kepadatan itu, kata dia, jajarannya melakukan rekayasa lalu lintas dengan mengalihkan kendaraan di dalam tol keluar ke pantura melalui pintu tol Brebes Barat dan Pejagan. Pantauan Suara Merdeka pada Rabu siang (21/6), kepadatan justru bergeser ke Gerbang Tol Kaligangsa sebagai pintu masuk ke tol fungsional tersebut.
Di gerbang tol itu atrean kendaraan mencapai sekitar 500 meter untuk membayar tarif tol. Sedangkan data Operator Tol Pejagan-Pemalang menyebutkan, kendaraan yang masuk Jateng lewat jalan tol Brebes pada Selasa (20/6) mulai pukul 06.00 hingga 22.00 tercatat sebanyak 25.103 unit.
Jumlah itu dihitung dari empat pintu tol di Brebes. Yakni, Pejagan sebanyak 6.564 kendaraan, Brebes Barat 1.467, Brebes Timur 6.726 dan Kaligangsa 10.346 unit kendaraan.
Jalan Darurat
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut ruas jalan tol fungsional Pemalang – Batang sebagai jalan darurat. Lebih lanjut dikatakan Menhub, jalur darurat Pemalang – Batang ini akan dioperasikan secara konservatif mengingat jalan ini masih bersifat sementara.
”Jalan darurat Pemalang-Batang ini beroperasi secara konservatif, artinya ini menjadi pengurai kemacetan, apabila malam hari ada debu dan sebagainya mungkin kita cenderung menutup jalan ini dan mengalihkan ke jalan pantura,” kata Menhub di exit Tol Beji ruas Jalan Tol Pemalang-Batang, Rabu (21/6).
Untuk itu Menhub meminta agar pemudik tidak berekspektasi bahwa jalan darurat ini dapat berfungsi maksimal layaknya jalan tol yang sudah ada.
”Sejauh ini siang masih bisa dioperasikan tetapi memang kita sampaikan kepada pemudik jangan berekspektasi bahwa ini jalan tol, memang jalan yang kita operasikan ini untuk mengurai kemacetan dari tol yang berbayar,” ujar Menhub. Menhub Budi memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada H-3 atau pada Kamis (22/6) ini jelang libur cuti bersama.