Bahkan, untuk menghindari kejadian yang
tak diinginkan, jalan tersebut sempat ditutup untuk umum. Kerusakan
terjadi akibat lapisan cor beton jalan itu tidak kuat menahan beban
kendaraan yang jumlahnya sudah mencapai ribuan.
Berdasar pantauan Suara Merdeka, pada
Selasa (20/6) lalu jalan tol ditutup pukul 21.00 setelah seharian penuh
dilewati arus mudik.
Penutupan disebabkan lapisan beton
setebal 10 sentimeter mengalami kerusakan, yaitu cor mengelupas hingga
terlihat tanah di bawahnya.
Pihak Pelaksana Pemalang Batang Tol Road
(PBTR) yang diwakili Humas Jhon Peang mengatakan, kerusakan yang
terjadi ada di empat titik, terutama setelah Jembatan Sirayak ke timur.
Kerusakan berupa jalan ambles sampai terlihat tanah bagian bawah.
”Kami lakukan pengecoran ulang karena
ambles. Pengecoran berjalan empat jam sampai pukul 24.00. Kemudian
dilakukan pengeringan selama 6 jam hingga pukul 06.00,” kata Jhon di
lokasi perbaikan.
Makin Padat
Kemarin
pagi, jalan tol sudah dibuka namun kondisinya rusak kembali. Walaupun
begitu tetap bisa dilewati arus mudik Lebaran dari arah barat ke timur.
Jumlah kendaraan yang lewat juga semakin padat.
Sementara itu, Petugas PAM Mudik
Ditlantas Polda Jateng Aiptu Kuwat mengatakan, pada Selasa malam kondisi
jalan tol cukup membahayakan pengendara. Oleh karena itu ruas
Pemalang-Batang ditutup pada pukul 20.30, mulai dari Kaligangsa, Tegal
sampai Gringsing, Batang.
Penutupan ruas jalan itu mengakibatkan
ratusan kendaraan pemudik dari arah Jakarta terjebak antrean hingga
mencapai 2,5 kilometer di Gerbang Tol Brebes Timur (Brexit), pada Rabu
(21/6) dini hari.
Selain dampak penutupan sementara tol
fungsional, kemacetan di Gerbang Tol Brexit juga terjadi karena adanya
dua gardu pembayaran tol yang ditutup akibat rusak dan sedang
diperbaiki. Keadaan tersebut diperparah dengan terus meningkatnya volume
kendaraan pemudik dari arah Jakarta pada H-4 Lebaran tersebut.
Antrean kendaraan pemudik di Gerbang Tol
Brexit itu dapat terurai setelah petugas kembali membuka tol fungsional
Brebes-Pemalang-Gringsing (Batang). Selain itu, dua gardu pembayaran
tol yang sebelumnya dalam perbaikan telah berfungsi kembali.
Pemudik Meningkat
”Ada perbaikan jalan selama kurang lebih
10 jam di tol fungsional ini, sehingga terpaksa dilakukan rekayasa lalu
lintas berupa penutupan tol fungsional sementara. Semua kendaraan
diarahkan keluar melalui gerbang tol Brexit,” ucap Kabid Humas Polda
Jateng Kombes Pol Djarot saat ditemui di Pos Patroli Jalan Raya (PJR)
Gerbang Tol Brexit, kemarin.
Terjadinya antrean kendaraan di Gerbang
Tol Brexit itu membuat Kapolres Brebes AKBP Luthfi Sulistiawan turun
langsung untuk memimpin rekayasa lalu lintas.
Menurut dia, selain antusiasme pemudik
yang melakukan perjalanan malam hari, kepadatan juga disebabkan
pertemuan arus lokal. ”Pagi ini pemudik meningkat, makanya kami harus
bersinergi untuk kenyamanan pemudik yang ingin bertemu dengan keluarga,”
ucapnya.
Untuk mengurai kepadatan itu, kata dia,
jajarannya melakukan rekayasa lalu lintas dengan mengalihkan kendaraan
di dalam tol keluar ke pantura melalui pintu tol Brebes Barat dan
Pejagan. Pantauan Suara Merdeka pada Rabu siang (21/6), kepadatan justru
bergeser ke Gerbang Tol Kaligangsa sebagai pintu masuk ke tol
fungsional tersebut.
Di gerbang tol itu atrean kendaraan
mencapai sekitar 500 meter untuk membayar tarif tol. Sedangkan data
Operator Tol Pejagan-Pemalang menyebutkan, kendaraan yang masuk Jateng
lewat jalan tol Brebes pada Selasa (20/6) mulai pukul 06.00 hingga 22.00
tercatat sebanyak 25.103 unit.
Jumlah itu dihitung dari empat pintu tol
di Brebes. Yakni, Pejagan sebanyak 6.564 kendaraan, Brebes Barat 1.467,
Brebes Timur 6.726 dan Kaligangsa 10.346 unit kendaraan.
Jalan Darurat
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya
Sumadi menyebut ruas jalan tol fungsional Pemalang – Batang sebagai
jalan darurat. Lebih lanjut dikatakan Menhub, jalur darurat Pemalang –
Batang ini akan dioperasikan secara konservatif mengingat jalan ini
masih bersifat sementara.
”Jalan darurat Pemalang-Batang ini
beroperasi secara konservatif, artinya ini menjadi pengurai kemacetan,
apabila malam hari ada debu dan sebagainya mungkin kita cenderung
menutup jalan ini dan mengalihkan ke jalan pantura,” kata Menhub di exit
Tol Beji ruas Jalan Tol Pemalang-Batang, Rabu (21/6).
Untuk itu Menhub meminta agar pemudik
tidak berekspektasi bahwa jalan darurat ini dapat berfungsi maksimal
layaknya jalan tol yang sudah ada.
”Sejauh ini siang masih bisa
dioperasikan tetapi memang kita sampaikan kepada pemudik jangan
berekspektasi bahwa ini jalan tol, memang jalan yang kita operasikan ini
untuk mengurai kemacetan dari tol yang berbayar,” ujar Menhub. Menhub
Budi memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada H-3 atau pada Kamis
(22/6) ini jelang libur cuti bersama.