Cari Blog Ini

Jumat, 20 Oktober 2017

Puluhan Hektar Lahan Cabai Disapu Banjir

REMBANG SUMBER – Lebih dari 20 hektar lahan pertanian di Desa Jatihadi, Kecamatan Sumber disapu lupa air dari sungai desa setempat. Mayoritas merupakan lahan cabai dan bawang merah. Beruntung, tak banyak cabai dan bawang merah yang rusak. Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Rembang Rabu (18/10) sore, menimbulkan bencana di beberapa lokasi. Air sungai di Desa Jatihadi, Sumber meluap dan masuk ke lahan pertanian warga.
Markum, perangkat desa setempat mengungkapkan sungai tersebut sebenarnya sudah dilakukan normalisasi. Banjir tersebut terjadi karena terpal dari beberapa pemilik lahan yang diletakkan di pinggir sungai. Sehingga aliran air terhambat.
Total lahan yang terendam air lebih sekitar 23 hektar. Sebanyak 20 hektar merupakan lahan yang ditanami cabai dan bawang merah. Sedangkan sisanya merupakan lahan tembakau dan tebu.
Ketinggian air yang merendam sawah warga itu bervariasi. Antara 30 hingga 40 centimeter. Beruntung, air mulai surut pada pagi harinya.  ”Sebelumnya tidak penah banjir seperti itu. Kalau cabainya tidak banyak yang rusak. Tapi, kalau kebanjiran lagi ya mungkin pada rontok,” ungkapnya.
Di lain tempat, sebanyak 16 rumah di Desa Bogorame, Sulang gentengnya berantakan diterpa angin kencang pada Rabu (18/10) sore. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang, paling banyak terjadi di RT 1/RW 2. Di wilayah tersebut ada sepuluh rumah. Kemudian di RT 2/RW 2 dan RT 3/RW 2 masing-masing empat dan dua rumah.
Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Rembang Pramujo mengungkapkan, pihaknya sudah mengecek langsung ke lokasi. Namun, warga telah memperbaiki rumahnya sendiri karena kondisinya tak terlalu parah.
Berdasarkan pemetaan yang dilakukan BPBD, wilayah tersebut masuk dalam daerah rawan bencana angin kencang. ”Sulan termasuk rawan angin kencang. Tapi, untuk Bogorame baru kali ini terjadi,” jelasnya.

Sumber Berita : https://www.jawapos.com/radarkudus/read/2017/10/20/21110/puluhan-hektar-lahan-cabai-disapu-banjir