Koordinator KJA offshore Maskar Jayadi mengungkapkan, pihaknya saat
ini belum bisa melaksanakan uji coba penebaran benih. Hal itu karena
setting keramba masih berlangsung. Selain itu, pihaknya juga masih
menyiapkan benih ikan kakap putih untuk ditebar. “Sambil menunggu proses
setting, kami juga menyiapakan pendederan benih di area tambak BBPBAP
Jepara,” ujarnya.
Keramba yang menggunakan teknologi dari Norwegia tersebut membutuhkan
ikan berukuran 100 gram dengan jumlah 120 ribu ekor benih setiap
lubangnya. Untuk menyediakan bibit tersebut, pihaknya menyediakan lahan
tambak seluas dua hingga empat ribu meter persegi. Terdapat tiga tambak
yang disiapkan untuk proses pendederan. “Secara bertahap pendederan
dilakukan di tiga tambak tersebut. Saat ini masih dalam proses setting
tambak juga,” jelasnya.
Selama proses pendederan, bibit kakap putih yang ditebar berukuran
0,8 sentimeter. Jumlah yang dibutuhkan sekitar 1,3 juta bibit selama
proses pendederan. Hal itu dikarenakan tingkat kehidupan bibit hanya
mencapai 30 persen.
Maskar menjelaskan, tingkat kehidupan yang rendah diakibatkan sifat kanibal yang tinggi pada bibit kakap putih. Jika satu ikan memakan satu ikan yang lain maka keduanya akan mati. Ikan yang yang berukuran lebih besar mati karena tidak bisa menelan ikan yang berukuran kecil. Sedangkan ikan yang kecil mati karena dimangsa ikan yang lebih besar. “Ini tantangannya pendederan kakap putih. Harus melalui perawatan yang maksimal,” terangnya.
Lebih lanjut, pihaknya membutuhkan waktu antara tiga hingga empat bulan untuk melakukan pendederan. Setelah bibit ikan berukuran 100 gram akan ditebar di keramba lepas pantai. Penebaran pertama masih dalam uji coba. Karena butuh penyesuaian terhadap kondisi alam dan teknologi yang digunakan.
Sumber Berita : https://www.jawapos.com/radarkudus/read/2018/04/20/66435/13-juta-benih-ikan-kakap-putih-ditebar-di-karimunjawa
Maskar menjelaskan, tingkat kehidupan yang rendah diakibatkan sifat kanibal yang tinggi pada bibit kakap putih. Jika satu ikan memakan satu ikan yang lain maka keduanya akan mati. Ikan yang yang berukuran lebih besar mati karena tidak bisa menelan ikan yang berukuran kecil. Sedangkan ikan yang kecil mati karena dimangsa ikan yang lebih besar. “Ini tantangannya pendederan kakap putih. Harus melalui perawatan yang maksimal,” terangnya.
Lebih lanjut, pihaknya membutuhkan waktu antara tiga hingga empat bulan untuk melakukan pendederan. Setelah bibit ikan berukuran 100 gram akan ditebar di keramba lepas pantai. Penebaran pertama masih dalam uji coba. Karena butuh penyesuaian terhadap kondisi alam dan teknologi yang digunakan.
Sumber Berita : https://www.jawapos.com/radarkudus/read/2018/04/20/66435/13-juta-benih-ikan-kakap-putih-ditebar-di-karimunjawa