Cari Blog Ini

Selasa, 15 Mei 2018

Perbaikan Bendung Sanggeh yang Ambles Jadi Prioritas

GROBOGAN- Setelah dikecam dalam aksi demo oleh petani, Bendung Sanggeh yang ambles sepanjang 20 meter akan segera diperbaiki seperti semula. PT Brantas Abipraya selaku kontraktor renovasi bendungan ditunjuk untuk memperbaiki menyatakan pembangunan ini akan segera dilakukan setelah diadakannya serahterima dengan BBWS Pemali Juana.
Anwar Khoirudin, selaku Pusat Manager Satu Atap PT Brantas Abipraya mengatakan proyek renovasi sendiri sudah dilakukan pada 2014 dan 2015 silam. Namun, pihaknya menyatakan tetap bertanggung jawab dalam renovasi ini.
‘’Ini masih menjadi tanggungjawab kami sebagai rekanan pengerjaan proyek renovasi Bendungan Sanggeh. Kami akan siap memperbaikinya,’’ katanya usai melihat langsung kerusakan di Bendungan Sanggeh.
Ditambahkan juga, dalam proses renovasi nanti, pihaknya akan menggandeng konsultan untuk melakukan kajian teknis di titik kerusakan tersebut. "Setelah dilakukan kajian teknis, pihaknya baru bisa melakukan penanganan perbaikan tersebut. Pengerjaan pun akan dilakukan di musim kemarau nanti. Sebelumnya kami sudah mengerjakan sesuai gambar dan spesifikasi yang ada. Dalam spesifikasi menggunakan tanah liat,’’ ujarnya.
Pada tahun 2014 dan 2015, Bendungan Sanggeh ini sudah pernah direnovasi sepanjang 200 meter dengan lebar enam meter. Nilai kontrak yang terteken dalam proyek ini yaitu Rp 14 miliar. Namun, pengerjaan proyek tersebut hanya Rp 10 Milyar menyesuaikan apa yang dikerjakannya. "Sisanya kami kembalikan pada kas negara," ungkap Anwar.
Terpisah, kepala bidang Operasional Pemeliharaan BBWS Pemali Juwana V, Untoro Kurniawan menjelaskan, Waduk Sanggeh kali pertama dibangun pada zaman pemerintahan kolonial Belanda, yakni tahun 1909.‘’Kondisinya sekarang jauh berbeda. Waduk tersebut mampu menampung air sebanyak 225 ribu kubik dan mengairi sawah seluas 50 hektare. Adanya kerusakan tersebut, tentunya sangat berpengaruh pada aliran irigasi,’’ jelasnya.
Untoro menegaskan, pihak BBWS Pemali Juana mengambil langkah antisipasi  yakni terpaksa menurunkan elevasi air agar kerusakan tidak semakin parah dan membahayakan warga sekitar.  "Penurunan elevasi di ketinggian tertentu itu juga dilakukan untuk menunggu perbaikan pada titik kerusakan. Ini perkembangan teknis agar tidak membahayakan warga sekitar tanggul. Penurunan elevasi kami lakukan sembari menunggu proses perbaikan di titik kerusakan tersebut,’’ jelas Untoro.


Sumber Berita : http://www.wawasan.co/home/detail/4086/Perbaikan-Bendung-Sanggeh-yang-Ambles-Jadi-Prioritas