Semarang – Pemukulan bedug dan dentuman meriam usai
pembacaan suhuf halaqah di Masjid Agung Jawa Tengah oleh Raden Mas
Tumenggung Probohadikusuma yang diperankan Sekretaris Daerah Provinsi
Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP Selasa petang (15/5), menjadi
penanda, sebentar lagi memasuki bulan suci ramadan.
Suara bedug dan dentuman meriam beberapa kali itu pun disambut tepuk
tangan meriah ribuan warga yang hadir mengikuti prosesi karnaval budaya
dugderan. Mereka menyambut datangnya bulan ramadhan dengan penuh
sukacita.
Saat memberikan sambutan di Pendapa Agung MAJT, Sekda mengatakan,
dalam tradisi dugderan banyak kegiatan yang positif yang dilakukan,
antara lain gelar budaya tradisional dan pameran ekonomi kerakyatan. Hal
itu semakin memperlihatkan jika dugderan merupakan tradisi baik yang
mesti dilestarikan.
“Punapa malih, wontene dugderan ugi saged dados sarana
ngraketaken ukhuwah islamiyah antarmasyarakat. Mboten namung masyarakat
muslim, ananging ugi warga lintas agami, suku lan golongan. Sepuh, anem,
jaler, estri, sedaya ketingal nyawiji dados setunggal. Rumaos remen lan
bombonging manah, bilih warga tansah sayuk rukun kados mekaten. Punika
pasederekan ingkang dados kegiatan bangsa kita awit zaman makina-kina,
ngantos dumugi sak menika, kedah saged dipun jagi,” pesannya dalam bahasa Jawa.
Sri Puryono juga mengingatkan, kemerdekaan yang diraih Indonesia juga
berkat jasa masyarakat. Karena itu, dia meminta agar dalam menghadapi
masalah bangsa saat ini, salah satunya teror bom, seluruh warga mesti
terus menjaga persatuan. Jangan mudah terprovokasi oleh pihak-pihak tak
bertanggung jawab.
“Kula suwun kanthi sanget, kita sedaya saged sami njagi
kagesangan kanthi sayuk guyub rukun lan nyawiji. Ampun gampil dipun
adudomba lan provokasi kaliyan tiyang-tiyang ingkang mboten nggadahi
tanggeljawab,” tandas mantan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah tersebut.
Sekda mengajak agar semua kalangan masyarakat mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa berdasar Pancasila, demi keutuhan NKRI.
Sumber Berita : https://jatengprov.go.id/publik/tradisi-dugderan-rekatkan-ukhuwah-islamiyah/