KBRN, Jakarta : Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjamin pengamanan
mudik maksimal dalam Operasi Ketupat 2018. Pengamanan melibatkan
ratusan ribu aparat gabungan dengan total Jumlah anggota sebanyak 177
ribu personel gabungan kata Tito saat menggelar Apel Pasukan Operasi
Ketupat di Silang Monas, Jakarta Pusat, kemarin.
Tito
menjelaskan aparat gabungan tersebut terdiri dari jajaran TNI-Polri
yang didukung sejumlah organisasi masyarakat (ormas) dan pemerintah
daerah. Operasi Ketupat sendiri akan berlangsung tgl 7 hingga 24 juni
2018.
Sementara itu, Kakorlantas inspektur
jenderal polisi Royke Lumowa menyatakan bahwa pengamanan lebaran tahun
ini lebih berat dibandingkan tahun lalu. Parameternya adalah
keberhasilan pengamanan arus mudik dan balik tahun 2017 lalu. Pengamanan
tahun 2017 memang cukup sukses. Bukan saja pengamanan namun juga
pengaturan arus kendaraan.
Tahun ini tentu menjadi
tantangan tersendiri. Tantangan ini bukan saja di jalan raya, namun
juga di daerah perkotaan yang ditinggal pemudik. Khawatirnya, ibarat
orang hanya pakai sarung pergi ke hajatan. Sarung dinaikkan ke atas
tetapi bagian bawah terlihat atau sebaliknya, bagian bawah ditutup tapi
yang atas tampak. Pengamanan di jalan penting, namun di dalam kota
yang ditinggal pemudik juga wajib.
Ada dua
fokus pengamanan di dalam kota. Pertama dari tindak kriminal murni,
seperti maling atau perampok, dan kedua adalah aspek tindak teroris.
Fokus pertama masih dapat melibatkan pengamanan sipil satpam atau
hansip, namun untuk tindak pidana terorisme perlu pengemanan ekstra.
Karena
itu, polisi dan tim gabungan harus mampu menerapkan managemen
pengamanan komprehensif. Komentar ini bukan untuk menakuti, akan tetapi
penting untuk waspada.