BLORA – Ingin melihat dari dekat hasil
pembangunan Kabupaten Blora pada era 1980-1990-an ? Silakan datang ke
Kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DPK), di kompleks Taman
Sarbini, Kota Blora.
Penghargaan demi penghargaan bidang pembangunan, pernah diraih
kabupaten paling timur di Provinsi Jawa Tengah, mulai dari penghargaan
pembangunan lima tahun (Pelita) IV, penghargaan berturut dari 1982, 1983
hingga 1998.
“Meski berada di ruang terbuka, kami tetap rawat dan amankan
benda-benda bersejarah bidang pembangunan ini,” jelas Kepala DPK
Kabupaten Blora, R. Gundala Wejasena, Minggu (15/7).
Di aula terbuka kantor DPK, berderet-deret terpajang sedikitnya 10
almari kaca bertulang aluminium agak jangkung (tinggi), benda hasil
jerih payah era Bupati H Sumarno (alm) dan H Soekardi Hardjoprawiro.
Benda-benda yang terpajang rapi, kini terkesan kurang dapat
perhatian, bahkan banyak remaja, dan pelajar, tidak peduli dengan
benda-benda yang dulu menjadi kebanggaan luar biasa masyarakat di
kabupaten panghasil kayu jati ini.
Dalam catatan Wawasan.co, saat pengumuman di tingkat Jateng dan Blora meraih penghargaan tersebut, benda yang kini teronggok di aula kantor DPK disubya-subya (dibanggakan) sangat luar biasa warga Blora.
Diarak Luar Biasa
Saking bangganya dengan pengharaan itu, para pejabat Pemkab dan warga
rela berkumpul dan menunggu di perbatasan Blora-Grobogan, masuk di
Desa Gagaan, Kecamatan Kunduran untuk menjemputnya.
Dari Desa Gagaan (26 kilometer barat Kota Blora), penghargaan yang
hampir rutin sejak awal 1980-an diterima Blora itu, diarak secara heroik
dari ujung barat Blora menuju pendapa rumah dinas bupati dan warga rela
berdiri rapi di pinggir jalan.
Penghargaan seperti Duaja Program KB (1982/1982), Duaja Program
Inpres (1983/1984, 1984/1985), Duaja Program Koperasi (1985 sd 1988),
dan pengharagaan berupa samir yang diraih awal 1990-an hingga 1997, juga diarak di kecamatan dan desa-desa.
“Saya ingat betul betapa heroiknya penyambutan penghargaan itu,
sangat luar biasa dan bersejarah itu,” ungkap H Umartono, pensiunan
pejabat Pemkab Blora.
Tidak tanggung-tanggung, sekitar lima orang wartawan (termasuk
wartawan Wawasan), juga diboyong ke Semarang selama dua hari penuh untuk
ikut meliput langsung dan mangayubagya penerimaan penghargaan tiap tahunnya.
Tidak hanya diarak dari perbatasan Blora-Grobogan saat pengharagaan
dari Gubernur Jateng perjalanan memasuki wilayah Blora kala itu,
termasuk juga penghargaan Adipura, sangat menyita perhatian luar biasa.
Pengharaan itu juga diarak di kemcamatan-kecamatan , dan sejumlah
desa, warga berdiri di kanan-kri jalan, karena pengharagaan itu sebagai
simbul keberhasilan pembangunan yang diraih bersama Pemkab dan
masyarkat.
Sumber Berita : http://www.wawasan.co/home/detail/5142/Duaja-Kebanggaan-Warga-Blora-Teronggok-di-Aula-DPK