#PILKADA SERENTAK 2024 MENUJU Pemungutan Suara PILKADA Serentak 2024 #BALON GUBERNUR JATENG PEMILU 2024 #TAHAPAN BALON BUPATI KABUPATEN PATI  PEMILU 2024

Cari Blog Ini

Senin, 16 Juli 2018

Duaja Kebanggaan Warga Blora Teronggok di Aula DPK

BLORA – Ingin melihat dari dekat hasil pembangunan Kabupaten Blora pada era 1980-1990-an ? Silakan datang ke Kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DPK), di kompleks Taman Sarbini, Kota Blora.
Penghargaan demi penghargaan bidang pembangunan, pernah diraih kabupaten paling timur di Provinsi Jawa Tengah, mulai dari penghargaan pembangunan lima tahun (Pelita) IV, penghargaan berturut dari 1982, 1983 hingga 1998.
“Meski berada di ruang terbuka, kami tetap rawat dan amankan benda-benda bersejarah bidang pembangunan ini,”  jelas Kepala DPK Kabupaten Blora, R. Gundala Wejasena, Minggu (15/7). 
Di aula terbuka kantor DPK, berderet-deret terpajang sedikitnya 10 almari kaca bertulang aluminium agak jangkung (tinggi), benda hasil jerih payah era Bupati H Sumarno (alm) dan H Soekardi Hardjoprawiro.
Benda-benda yang terpajang rapi, kini terkesan kurang dapat perhatian, bahkan banyak remaja, dan pelajar, tidak peduli dengan benda-benda yang dulu menjadi  kebanggaan luar biasa masyarakat di kabupaten panghasil kayu jati ini.
Dalam catatan Wawasan.co, saat pengumuman di tingkat Jateng dan Blora meraih penghargaan tersebut, benda yang kini teronggok di aula kantor DPK disubya-subya (dibanggakan) sangat luar biasa warga Blora.
Diarak Luar Biasa
Saking bangganya dengan pengharaan itu, para pejabat Pemkab dan warga rela berkumpul dan  menunggu di perbatasan Blora-Grobogan, masuk di Desa Gagaan, Kecamatan Kunduran untuk menjemputnya.
Dari Desa Gagaan (26 kilometer barat Kota Blora), penghargaan yang hampir rutin sejak awal 1980-an diterima Blora itu, diarak secara heroik dari ujung barat Blora menuju pendapa rumah dinas bupati dan warga rela berdiri rapi di pinggir jalan.
Penghargaan seperti Duaja Program KB (1982/1982), Duaja Program Inpres (1983/1984, 1984/1985), Duaja Program Koperasi (1985 sd 1988), dan pengharagaan berupa samir yang diraih awal 1990-an hingga 1997, juga diarak di kecamatan dan desa-desa.
“Saya ingat betul betapa heroiknya penyambutan penghargaan itu, sangat luar biasa dan bersejarah itu,” ungkap H Umartono, pensiunan pejabat Pemkab Blora.
Tidak tanggung-tanggung, sekitar lima orang wartawan (termasuk wartawan Wawasan), juga diboyong ke Semarang selama dua hari penuh untuk ikut meliput langsung dan mangayubagya penerimaan penghargaan tiap tahunnya.
Tidak hanya diarak dari perbatasan Blora-Grobogan saat pengharagaan dari Gubernur Jateng perjalanan memasuki wilayah Blora kala itu, termasuk juga penghargaan Adipura, sangat menyita perhatian luar biasa.
Pengharaan itu juga diarak di kemcamatan-kecamatan , dan sejumlah desa, warga berdiri di kanan-kri jalan, karena pengharagaan itu sebagai simbul keberhasilan pembangunan yang diraih bersama Pemkab dan masyarkat.


Sumber Berita : http://www.wawasan.co/home/detail/5142/Duaja-Kebanggaan-Warga-Blora-Teronggok-di-Aula-DPK