Cari Blog Ini

Kamis, 05 Juli 2018

Membeludak, Antrean Cetak Kartu Identitas Anak Capai 6 Ribu Pemohon

PURWODADI – Banyaknya pemohon pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) membuat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Grobogan mengalami penumpukan cetak. Keadaan tersebut juga dikarenakan sempat habisnya tinta beberapa bulan lalu.
”Setelah Lebaran ini pemohon KIA membeludak. Antrean hingga mencapai 6 ribu pemohon. Didominasi antrean kolektif dari Fatayat NU yang mencapai 5 ribu pemohon. Lalu ada 1.000 antrean reguler,” jelas Kepala Dispendukcapil Grobogan Moch Susilo kemarin.
Penumpukan antrean tersebut dikarenakan tinta sempat habis, sehingga berhenti cetak. ”Kami sedang mengusulkan anggaran di APBD perubahan. Kemungkinan akan cair pada September nanti. Sementara kami mencetak dengan tinta hasil pinjam,” ungkapnya.
Sedangkan untuk blangko masih cukup untuk mencetak antrean KIA tersebut. ”Tahun ini kami mengusulkan 100 ribu keping di APBD. Sebagian besar sudah untuk cetak. Lalu tahun depan kami mengusulkan Rp 400 juta kembali untuk 100 ribu keping blangko khusus KIA,” paparnya.
Harapannya, tahun depan dapat memenuhi permohonan anak yang belum melakukan cetak KIA. Sampai Mei lalu sudah ada 103 ribu anak yang melakukan cetak dari 214 ribu anak usia 0-17 tahun di Kabupaten Grobogan.
Untuk terus memperluas cakupan kepemilikan KIA, pihaknya sudah melalukan berbagai upaya. Di antaranya menggandeng sekolah, seperti pendidikan anak usia dini (PAUD), TK, dan SD untuk mendaftarkan muridnya secara kolektif guna mendapatkan KIA.
Selain itu, akan menggandeng lebih banyak mitra dalam mendukung program tersebut. ”Selama ini kami baru menggandeng enam mitra yang memberikan diskon 5-10 persen untuk anak yang memiliki KIA. Antara lain di KFC Luwes, toko alat keperluan anak Luwes, Danau Resto, Grand Master, dan Bloombang. Ke depan kami menargetkan 15 mitra yang ikut mendukung progam ini,” terangnya.



Sumber Berita :   https://radar.jawapos.com/radarkudus/read/2018/07/05/85626/membeludak-antrean-cetak-kartu-identitas-anak-capai-6-ribu-pemohon