Besaran nominal anggaran pada anggaran perubahan pun ditambah Rp 200
juta. Untuk revitalisasi pasar itu sendiri menelan anggaran Rp 900 juta.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten
Pati Riyoso melalui Kasi Pengembangan dan PemeliharaanWidyotomo
Kusdianto menuturkan, pembongkaran sudah mulai dilakuka setelah lelang
rampung. Ada sekitar 15 kios yang dibongkar. Para pedagang kios tersebut
sebagian besar tidak berjualan.
Yang masih bertahan seperti penjual tiket bus karena tak perlu banyak
material untuk berjualan. Setelah pembongkaran kios rampung, kemudian
dilakukan pengukuran ulang dan setelah itu mulai dibangun. Konsep
revitalisasi Pasar Soponyono di kios depan taman Kalidoro dan kios
samping itu nantinya dibuat sentra kopi rakyat.Ada warung yang ditata semacam cafe dengan harga terjangkau. Terlebih, di sebelah barat Pasar Yaik sudah ada Taman Gilri Sani yang kini sudah ada beberapa yang membuka warung kopi. Taman yang berada di pinggir sungai Kalidoro itu kini ramai dikunjungi warga. Dengan penataan yang baik. Harapannya menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang baru.
“Penataan pasar menjadi sentra kopi rakyat dilaksanakan setelah perubahan anggaran. Kalau revitalisasi menelan anggaran Rp 900 juta setelah dilelang. Nantinya pada anggaran perubahan ditambah Rp 200 juta untuk menata sentra kopi rakyat,” tuturnya kemarin.
Widyo menambahkan, selain Pasar Yaik, pasar lainnya yang rampung lelang dan mulai tahap pembongkaran yakni Pasar Bulumanis. Sementara itu Pasar Tayu dilaksanakan pekan depan. Sedangkan Pasar Juwana belum dilelang, kini masih proses revisi dokumen perencanaan. Baru pertengahan Juli ini proses lelang baru memasuki ULP.
Sumber Berita : https://radar.jawapos.com/radarkudus/read/2018/07/09/86611/mulai-dibongkar-pasar-soponyono-bakal-dijadikan-sentra-kopi-rakyat