JEPARA, - Sampah dari berbagai
jenis acap kali menjadi momok bagi memudarnya keindahan pantai, terutama
pantai-pantai destinasi wisata. Namun kreativitas pemuda-pemuda Desa
Panggung, Kecamatan Kedung, memberikan hasil berbeda.
Sampah-sampah pantai justru dijadikan salah satu objek pelengkap bagi
keindahan wisata pantai Kedung Jepara. Nah lokasi wisata baru di Desa
Panggung tersebut pun dinamakan Pantai Seribu Ranting.
Bukan hanya sebutan, tapi di pantai itu memang banyak ranting pohon.
Ranting-ranting itu merupakan sampah yang terbawa gelombang air laut
dari kandas di pantai berpasir putih di pesisir Kecamatan Kedung itu.
Nusrin, Ketua Pengelola Pantai Seribu Ranting menjelaskan, lokasi
wisata tersebut dibuka sejak enam bulan lalu. Itu setelah area pantai
yang sebelumnya dijadikan lapangan sepak bola ditata oleh para pemuda.
"Awalnya dari rasa perhatian jika pantai berpasir putih hanya
dijadikan lapangan sepak bola. Padahal bisa dikembangkan. Pantainya
jernih dan bisa melihat sunset juga. Akhirnya kami berinisiatif dan
patungan untuk menjadikan pantai itu sebagai lokasi wisata," terang
Nusrin.
Di Pantai Seribu Ranting disediakan tempat untuk selfie dengan latar
belakang ragam hiasan dari ranting kayu. Sudah dilengkapi pula dengan
tempat bilas, toilet dan warung-warung sederhana. Ke depan, akan dibuat
pula puluhan gazebo sederhana.
Respon dari warga pun cukup positif. Sejak dibuka hingga saat ini,
rata-rata ada 200 pengunjung tiap hari. Untuk hari Jumat, Sabtu dan
Minggu, pengunjung bisa mencapai 1.000 orang.
Pantai Seribu Ranting tersebut menjadi satu-satunya wisata pantai
berpasir di Kecamatan Kedung. Sebab memang tak banyak pantai berpasir di
wilayah tersebut. Kebanyakan pantainya berlumpur dan banyak batu karang
dan dimanfaatkan sebagai tambak garam.
Tidak Dipungut Biaya
Pesisir Kedung juga menjadi wilayah dengan tingkat abrasi tercepat di
Jepara. Nasrin menambahkan, untuk menikmati objek wisata ini pengunjung
tidak dipungut biaya. Hanya ditarik tarif parkir. Untuk sepeda motor
sebesar Rp 1.000,- dan mobil sebesar Rp 3.000,-. Uang yang terkumpul
dari parkir itu pun akan dijadikan dana untuk mengembangkan wisata
pantai.
Untuk menjaga keamanan pantai yang berjarak 11 kilometer dari pusat
Kota Jepara tersebut ditutup pukul 19.00 WIB. Baik bagi pengunjung luar
desa, mau pun penduduk desa itu sendiri. "Ini untuk menghindari pantai
dijadikan sebagai tempat mesum dan lainnya. Kalau sudah pukul 07.00
malam, semuanya harus sudah keluar dari pantai," imbuh dia.
Seorang pengungjung, Elita (25) mengaku terkesan dengan Pantai Seribu
Ranting. Sebab selain pemandangan pantainya, yang menarik adalah hiasan
dari ranting dan cabang pohon yang dirangkai menjadi banyak bentuk.
"Ada replika menara eifel dan lainnya. Sederhana tapi bagus untuk
berlibur," kata Elita.
Sumber Berita : https://www.suaramerdeka.com/news/baca/99413/terkesan-pantai-seribu-ranting