#PILKADA SERENTAK 2024 MENUJU Pemungutan Suara PILKADA Serentak 2024 #PILKADA SERENTAK 2024 #BALON GUBERNUR JATENG PEMILU 2024 #borobudur marathon 2024

Cari Blog Ini

Minggu, 01 Juli 2018

Terkesan Pantai Seribu Ranting

JEPARA, - Sampah dari berbagai jenis acap kali menjadi momok bagi memudarnya keindahan pantai, terutama pantai-pantai destinasi wisata. Namun kreativitas pemuda-pemuda Desa Panggung, Kecamatan Kedung, memberikan hasil berbeda.
Sampah-sampah pantai justru dijadikan salah satu objek pelengkap bagi keindahan wisata pantai Kedung Jepara. Nah lokasi wisata baru di Desa Panggung tersebut pun dinamakan Pantai Seribu Ranting.
Bukan hanya sebutan, tapi di pantai itu memang banyak ranting pohon. Ranting-ranting itu merupakan sampah yang terbawa gelombang air laut dari kandas di pantai berpasir putih di pesisir Kecamatan Kedung itu.
Nusrin, Ketua Pengelola Pantai Seribu Ranting menjelaskan, lokasi wisata tersebut dibuka sejak enam bulan lalu. Itu setelah area pantai yang sebelumnya dijadikan lapangan sepak bola ditata oleh para pemuda.
"Awalnya dari rasa perhatian jika pantai berpasir putih hanya dijadikan lapangan sepak bola. Padahal bisa dikembangkan. Pantainya jernih dan bisa melihat sunset juga. Akhirnya kami berinisiatif dan patungan untuk menjadikan pantai itu sebagai lokasi wisata," terang Nusrin.
Di Pantai Seribu Ranting disediakan tempat untuk selfie dengan latar belakang ragam hiasan dari ranting kayu. Sudah dilengkapi pula dengan tempat bilas, toilet dan warung-warung sederhana. Ke depan, akan dibuat pula puluhan gazebo sederhana.
Respon dari warga pun cukup positif. Sejak dibuka hingga saat ini, rata-rata ada 200 pengunjung tiap hari. Untuk hari Jumat, Sabtu dan Minggu, pengunjung bisa mencapai 1.000 orang.
Pantai Seribu Ranting tersebut menjadi satu-satunya wisata pantai berpasir di Kecamatan Kedung. Sebab memang tak banyak pantai berpasir di wilayah tersebut. Kebanyakan pantainya berlumpur dan banyak batu karang dan dimanfaatkan sebagai tambak garam.
Tidak Dipungut Biaya
Pesisir Kedung juga menjadi wilayah dengan tingkat abrasi tercepat di Jepara. Nasrin menambahkan, untuk menikmati objek wisata ini pengunjung tidak dipungut biaya. Hanya ditarik tarif parkir. Untuk sepeda motor sebesar Rp 1.000,- dan mobil sebesar Rp 3.000,-. Uang yang terkumpul dari parkir itu pun akan dijadikan dana untuk mengembangkan wisata pantai.
Untuk menjaga keamanan pantai yang berjarak 11 kilometer dari pusat Kota Jepara tersebut ditutup pukul 19.00 WIB. Baik bagi pengunjung luar desa, mau pun penduduk desa itu sendiri. "Ini untuk menghindari pantai dijadikan sebagai tempat mesum dan lainnya. Kalau sudah pukul 07.00 malam, semuanya harus sudah keluar dari pantai," imbuh dia.
Seorang pengungjung, Elita (25) mengaku terkesan dengan Pantai Seribu Ranting. Sebab selain pemandangan pantainya, yang menarik adalah hiasan dari ranting dan cabang pohon yang dirangkai menjadi banyak bentuk. "Ada replika menara eifel dan lainnya. Sederhana tapi bagus untuk berlibur," kata Elita.   


Sumber Berita :  https://www.suaramerdeka.com/news/baca/99413/terkesan-pantai-seribu-ranting