Cari Blog Ini

Selasa, 03 Juli 2018

Tinggi, Minat Warga Grobogan Jadi TKI

PURWODADI- Kabid Penempatan Tenaga kerja dan Transmigrasi  Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten  Grobogan Hadi Purmiyanto mengatakan  sejauh ini  Minat warga Kabupaten Grobogan   menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) masih cukup tinggi. Terutama dari kaum perempuan.
 “Per tahun lebih 1.000 orang yang bekerja sebagai TKI yang tersebar di berbagai negara. Pada tahun 2012 dan 2013 lalu ada sekitar 2000 orang yang bekerja sebagai TKI. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.500 orang atau sekitar 75% adalah perempuan,” kata Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Grobogan Hadi Purmiyanto, Senin (2/7).
Dia  menambahkan, pada tahun 2014, tercatat ada 1.344 warga Grobogan yang kerja jadi TKI. Sedangkan tahun 2015 tercatat sejumlah 1.150 orang. “Untuk tahun 2016 berjumlah 1.264 orang. Dengan didominasi tenaga kerja wanita sejumlah 1.118 orang. Sedangkan di tahun 2017, jumlah TKI mengalami peningkatan, yakni 1.415 orang. Untuk tahun 2018 ini, hingga bulan Juni tercatat ada 494 TKI asal Grobogan. Sebagian besar TKI asal Grobogan memilih bekerja di sejumlah negara kawasan Asia Pasifik, seperti Hongkong, Taiwan, Korea,Jepang, Malaysia dan Singapura. “Paling banyak di negara Taiwan, disusul Hongkong , Singapura dan Malaysia ,” jelasnya.
 Asih (33), warga Kecamatan Toroh yang pernah berprofesi sebagai TKW di luar negeri membenarkan kondisi tersebut. Minimnya lapangan pekerjaan mendorong para pencari kerja nekat merantau. Tidak saja di dalam negeri, namun pekerja yang didominasi wanita nekat hingga menjadi TKW di luar negeri. Meskipun berbagai masalah menimpa TKI di luar negeri, namun hal tersebut tak menyurutkan minat masyarakat Grobogan untuk mengais rejeki disana. Hal ini bisa dilihat dengan banyaknya orang yang mendaftarkan diri untuk menjadi TKI.
 “Meski banyak berita miris tentang TKI sering saya dengar, namun bekerja di luar negeri harus saya lakukan lantaran keadaan ekonomi keluarga sangat memprihatinkan.Saya sudah mencoba bekerja di Purwodadi, namun tidak bisa mencukupi kebutuhan. Jadi saya nekad bekerja di luar negeri,” imbuhnya.


Sumber Berita :   http://www.wawasan.co/home/detail/4921/Tinggi-Minat-Warga-Grobogan-Jadi-TKI