Presiden Joko Widodo (Jokowi)
menegaskan, dirinya terus mengikuti setiap menit perkembangan gempa yang
masih mengguncang Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Termasuk
gempa berkekuatan 6,9 Skala Richter (SR) yang terjadi pada Minggu (19/8)
malam.
“Tadi malam saya juga mendapatkan
informasi dari sana. Saya mau mengatur waktu lagi untuk pergi ke Lombok
dalam waktu yang dekat ini,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan usai
menerima Perdana Menteri (PM) Korea Lee Nak-Yon, di Istana Merdeka,
Jakarta, Senin (20/8) siang.
Sebagaimana diketahui, gempa bumi masih
terus mengguncang Lombok. Yang paling besar terakhir terjadi pada Minggu
(19/8) pukul 11.06 WIB berkekuatan 6,5 SR, dan kembali terjadi pada
Minggu (19/8) pukul 21.56 WIB berkekuatan 6,9 SR.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan
Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho
dampak gempa 6,9 SR yang mengguncang Lombok itu, hingga Senin (20/8)
pukul 10.45 WIB, jumlah korban meninggal sebanyak 10 orang, 24 orang
luka-luka, 151 unit rumah rusak, dan 6 unit fasilitas ibadah rusak.
Siapkan Inpres
Mengenai desakan sejumlah kalangan agar
pemerintah menetapkan gempa Lombok sebagai bencana nasional, Presiden
Jokowi mengemukakan, pihaknya sedang menyiapkan Instruksi Presiden
(Inpres). Namun ia mengingatkan, yang paling penting itu bukan
ditetapkan atau tidak ditetapkan.
“Yang paling penting adalah penanganan
langsung di lapangan, bahwa Pemerintah Pusat total memberikan dukungan
penuh, bantuan penuh, baik kepada Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten, dan tentu saja yang paling penting adalah kepada masyarakat,”
tutur Presiden Jokowi.Sumber Berita : http://setkab.go.id/ikuti-terus-perkembangan-presiden-jokowi-siapkan-inpres-penanganan-gempa-lombok/