Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyediakan
aplikasi Cari Temu untuk membantu masyarakat mencari anggota keluarga
dan kerabat yang belum ditemukan pascabencana tsunami di Selat Sunda,
Sabtu (22/12) malam.
Dari data yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Selasa (25/12/2018) pagi, tercatat 154 orang yang tersebar di 5 kabupaten masih belum ditemukan hingga saat ini. Tim gabungan, termasuk BAZNAS Tanggap Bencana (BTB), masih terus melakukan evakuasi di lokasi kejadian.
“Selain memberikan bantuan langsung ke Banten dan Lampung, BAZNAS juga ingin melayani masyarakat agar lebih mudah mencari keluarganya yang belum ditemukan sampai saat ini, dengan memanfaatkan teknologi,” kata Direktur Utama BAZNAS, Arifin Purwakananta dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (25/12/2018).
Aplikasi ini sudah digunakan pada saat pencarian korban bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah, September lalu. Hingga saat ini sekitar 80 orang yang telah masuk ke data pencarian orang hilang, termasuk diantaranya dilaporkan berada di sekitar Pantai Anyer dan Carita, Banten.
Salah satunya Siti Afiah yang dilaporkan terakhir terlihat di Villa Mutiara, kawasan Pantai Carita. Perempuan berkerudung ini dinyatakan hilang sejak Sabtu (22/12) saat terjadi tsunami.
Ada pula Muhammad Taufik yang dilaporkan berada di sekitar Tanjung Lesung ketika tsunami terjadi. Dalam profilnya, pria berperawakan gemuk dan tinggi, dengan warna kulit sawo matang.
Bagi masyarakat yang menemukan kedua orang ini, dapat langsung menginformasikannya mellaui aplikasi Cari Temu agar keluarganya dapat segera memperoleh informasi mengenai keberadaan mereka.
Kepala Divisi Informasi Teknologi dan Pelaporan, Achmad Setio, mengatakan aplikasi ini sudah tersedia pada website http://caritemu.baznas.go.id dan pada system android: https://play.google.com/store/apps/details?id=app.people.found.lost.baznas.lite
Terdapat empat fitur dalam aplikasi ini yaitu melaporkan, mencari, melaporkan apabila menemukan dan menu SOS. Saat pertama kali masuk ke dalam aplikasi, pengguna akan menemui tampilan menu pencarian korban.
4.000 Pengguna
Ahmad Setio memaparkan, hingga Selasa (25/12/2018), ada 138 user sudah mengunduh aplikasi Cari Temu BAZNAS. "Sebanyak
2. 4000 lebih telah mengakses dalam dua hari ke belakang. Lebih dari 400 data orang hilang gabungan dari bencana gempa palu dan tsunami Selat Sunda," ucap S1 ITB dan S2 di Australia ini.
Dia menambahkan, 20 lebih data orang hilang telah ditemukan.
Sementara itu, jumlah korban tsunami Selat Sunda terus bertambah. Siang ini, korban tewas sudah mencapai angka lebih dari 400 orang.
"Sebanyak 429 orang meninggal, 1.485 orang luka-luka, 154 orang hilang, 16.082 orang mengungsi," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, kepada wartawan di Jakarta, Selasa (25/12/2018).
Sumber : http://baznas.go.id/beritadetail/getBeritaDetail/Aplikasi_Cari_Temu_BAZNAS_Bantu_Temukan_Korban_Tsunami_Banten-Lampung/152
Dari data yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Selasa (25/12/2018) pagi, tercatat 154 orang yang tersebar di 5 kabupaten masih belum ditemukan hingga saat ini. Tim gabungan, termasuk BAZNAS Tanggap Bencana (BTB), masih terus melakukan evakuasi di lokasi kejadian.
“Selain memberikan bantuan langsung ke Banten dan Lampung, BAZNAS juga ingin melayani masyarakat agar lebih mudah mencari keluarganya yang belum ditemukan sampai saat ini, dengan memanfaatkan teknologi,” kata Direktur Utama BAZNAS, Arifin Purwakananta dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (25/12/2018).
Aplikasi ini sudah digunakan pada saat pencarian korban bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah, September lalu. Hingga saat ini sekitar 80 orang yang telah masuk ke data pencarian orang hilang, termasuk diantaranya dilaporkan berada di sekitar Pantai Anyer dan Carita, Banten.
Salah satunya Siti Afiah yang dilaporkan terakhir terlihat di Villa Mutiara, kawasan Pantai Carita. Perempuan berkerudung ini dinyatakan hilang sejak Sabtu (22/12) saat terjadi tsunami.
Ada pula Muhammad Taufik yang dilaporkan berada di sekitar Tanjung Lesung ketika tsunami terjadi. Dalam profilnya, pria berperawakan gemuk dan tinggi, dengan warna kulit sawo matang.
Bagi masyarakat yang menemukan kedua orang ini, dapat langsung menginformasikannya mellaui aplikasi Cari Temu agar keluarganya dapat segera memperoleh informasi mengenai keberadaan mereka.
Kepala Divisi Informasi Teknologi dan Pelaporan, Achmad Setio, mengatakan aplikasi ini sudah tersedia pada website http://caritemu.baznas.go.id dan pada system android: https://play.google.com/store/apps/details?id=app.people.found.lost.baznas.lite
Terdapat empat fitur dalam aplikasi ini yaitu melaporkan, mencari, melaporkan apabila menemukan dan menu SOS. Saat pertama kali masuk ke dalam aplikasi, pengguna akan menemui tampilan menu pencarian korban.
4.000 Pengguna
Ahmad Setio memaparkan, hingga Selasa (25/12/2018), ada 138 user sudah mengunduh aplikasi Cari Temu BAZNAS. "Sebanyak
2. 4000 lebih telah mengakses dalam dua hari ke belakang. Lebih dari 400 data orang hilang gabungan dari bencana gempa palu dan tsunami Selat Sunda," ucap S1 ITB dan S2 di Australia ini.
Dia menambahkan, 20 lebih data orang hilang telah ditemukan.
Sementara itu, jumlah korban tsunami Selat Sunda terus bertambah. Siang ini, korban tewas sudah mencapai angka lebih dari 400 orang.
"Sebanyak 429 orang meninggal, 1.485 orang luka-luka, 154 orang hilang, 16.082 orang mengungsi," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, kepada wartawan di Jakarta, Selasa (25/12/2018).
Sumber : http://baznas.go.id/beritadetail/getBeritaDetail/Aplikasi_Cari_Temu_BAZNAS_Bantu_Temukan_Korban_Tsunami_Banten-Lampung/152