MANGGARAI BARAT, KOMPAS.com - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral membangun lampu panel bertenaga surya di wilayah Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Pembangunan dilakukan sejak Agustus 2018 dan sudah ada 434 penerangan jalan umum tenaga surya (PJU-TS) yang dibangun. Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, lampu bertenaga surya ini menjadi solusi untuk penerangan jalan di daerah yang belum terjangkau listrik PLN. "Program yang ada di Kementerian ESDM ditekankan pada pembangunan fisik yang menyentuh langsung hajat hidup orang banyak. Salah satu produk yang diresmikan penerangan jalan umum tenaga surya," ujar Arcandra saat membuka peresmian PJU-TS di kantor Bupati Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (3/1/2018). Pada tahun 2018, program PJU-TS ditargetkan akan dilaksanakan di 27 Provinsi sebanyak 21.755 unit. Anggaran yang dibutuhkan sebesar 403 Miliar. Di Provinsi NTT, secara keseluruhan, telah dibangun 1.034 unit PJU-TS. Selain Manggarai, penerangan tenaga surya juga dibangun di Belu sebanyak 425 unit dan Kupang sebanyak 175 unit.
PJU-TS yang telah dibangun nantinya akan dikelola dan dipelihara oleh Pemkab Manggarai Barat. "Setelah ini diserahkan, perawatannya ada pada pemerintah daerah. Mohon kiranya dipelihara dengan baik karna ini menggunakan uang rakyat," kata Arcandra. Direktur Perencanaan dan Pengembangan Infrastruktur EBTKE Kementerian ESDM Noor Arifin Muhammad mengatakan, 434 unit PJU-TS di Manggarai Barat, khususnya di Labuan Bajo masih sangat kurang. Berdasarkan survei mereka, setidaknya lampu panel surya yang dibutuhkan mencapai 3.000 unit. Namun, ia mengakui adanya keterbatasan anggaran dan area cakupannya luas. "Satu lampu sekitar Rp 21 juta. Dikalikan saja," kata Arifin. Pembangunannya dilakukan oleh perusahaan pemenang tender dengan peralatan yang mayoritas diimpor dari China. Sementara anggaran pembangunan seluruhnya berasal dari Kementerian ESDM. Karena bertenaga surya, maka lampu penerangan jalan itu mengandalkan sinar matahari agar bisa menyala. Lampu secara otomatis menyala pukul 18.30 waktu setempat dan padam sekitar pukul 05.00. Satu lampu memerlukan daya 40 watt. Namun, dalam cuaca mendung dan musim hujan seperti saat ini, kinerja panel surya kurang maksimal. "Kalau cuacanya mendung, dia akan lebih redup. Bukan 40 watt," kata Arifin.
Sumber : https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/03/224800026/esdm-bangun-434-penerangan-jalan-tenaga-surya-di-manggarai-barat