SEMARANG – Pidato Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di upacara Pembukaan ASEAN Schools Games ke-11, Kamis (18/7/2019) di Holy Stadium JKI Injil Kerajaan Semarang mendapat standing applaus
dari ribuan atlet. Menyampaikan dengan Bahasa Inggris, Ganjar
menekankan tentang pentingnya generasi muda terus merajut persatuan dan
menebar cinta ke seluruh penjuru dunia.
Ganjar duduk di kursi kehormatan bersama Menteri Pemuda dan Olahraga, serta President ASEAN Schools Sports Council (ASSC). Setelah defile atlet, peragaan costum carnival dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Ganjar lantas diberi kesempatan untuk menyampaikan pidato.
“Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh. To all
beloved delegates. Coming all the way here to Indonesia, not just to
compete or defeat, not only to find who won it, yet it is more than that,” begitu kalimat pembuka gubernur berambut putih itu.
Sisa-sisa tepuk tangan dan riuh 1.578 atlet dari 10
negara dan ribuan penonton yang mengapresiasi paduan suara sontak
terdiam mendengar ungkapan Ganjar. Ya, mereka datang jauh-jauh ke
Indonesia, bukan sekadar untuk bersaing apalagi kalah. Tidak pula
sekadar menentukan siapa pemenangnya.
“ASEAN School Games 2019, is greater than that. It
is about hardwork and teamwork. About togetherness and peacefulness. To
inspire and to unite,” kata Ganjar.
Orang nomor satu di Jawa Tengah itu menyinggung betapa makna ASEAN Schools Games
2019 lebih besar dari kompetisi. Karena ASG adalah tentang kerja keras
dan kerja tim, tentang kebersamaan dan kedamaian, untuk menginspirasi
dan menyatukan. Dan yang paling penting, “Giving hope and spread love to the whole world. (Memberikan harapan dan menebar cinta ke seluruh dunia),” lanjut Ganjar dengan nada yang semakin tegas.
Tidak panjang sambutan yang disampaikan Ganjar. Sebelum
memberi kalimat penutup, Ganjar mengatakan semestinya semua orang
berupaya melangkah untuk dunia yang lebih baik dengan jalan persatuan
tanpa mempermasalahkan perbedaan.
“Together we are all one mind, one heart, one soul,
One small time, make some difference towards better world, a bright
tomorrow. Trophy carries a dust. But memories last forever. Happy
competing!” pungkasnya.
Begitu mengucap kalimat terakhir, happy competing, ribuan atlet langsung berdiri dan tepuk tangan riuh di Holy Stadium.
Kehadiran Ganjar di acara pembukaan pesta olahraga
pelajar terbesar di ASEAN itu memang menarik perhatian sejak awal.
Awalnya dia muncul di video sedang gowes menikmati wisata-wisata
unggulan Jateng. Dari Candi Borobudur, Dieng, Sangiran hingga Lawang
Sewu. Di tengah-tengah gowes, tiba-tiba dia mendapat telepon dari
Menpora yang mengajak hadir di pembukaan ASEAN Schools Games di Holy Stadium. Mereka pun janjian bertemu di sana.
Tidak berselang lama, dengan mengenakan kostum gowes
yang sama Ganjar muncul dari sisi kanan panggung menuntun sepedanya,
sementara Menpora muncul di sisi kiri. Melihat kehadiran dua tokoh yang
tampil di video itu, para atlet, official dan tamu undangan pun riuh bertepuk tangan.
Dalam pagelaran ASG itu, mempertandingkan sembilan
cabang olahraga. Yakni, bulutangkis, basket, atletik, sepak takraw,
renang, tenis lapangan, tenis meja, bola voli dan pencak silat, yang
digelar sampai 25 Juli. Seluruh venue pertandingan berada di Semarang.
Pertandingan bola basket digelar di GOR Sahabat, bola voli di GOR UIN
Walisongo, sepak takraw di GOR UNIKA Soegijapranata, badminton di GOR
USM, tenis meja di GOR Tri Lomba Juang, tenis di Stadion Tri Lomba
Juang, renang di Stadion Jatidiri, atletik di Stadion Tri Lomba Juang,
dan pencak silat di Rama Shinta Ballroom Hotel Patra Semarang.