Jakarta, Kominfo - Kementerian Komunikasi dan Informatika telah
melakukan berbagai upaya dalam melindungi masyarakat dari dampak
Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 di berbagai sendi kehidupan.
"Kominfo
telah berupaya maksimal dalam melindungi masyarakat dari dampak
Covid-19," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik
Kementerian Kominfo, Widodo Muktiyo dalam Webinar Pemanfaatan Internet dalam Upaya Perlindungan Diri dari Pandemi Covid-19 dari Jakarta, Kamis (21/5/2020).
Dirjen
IKP merinci upaya itu dalam beberapa kelompok "Pertama, dalam hal
melindungi masyarakat terhadap ancaman terinfeksi Covid-19, Kominfo
telah meluncurkan aplikasi peduli lindungi. aplikasi ini bisa di unduh
melalui playstore khusus pengguna telpon pintar berjenis android dan
iOS," jelasnya.
Melalui aplikasi ini, kata Dirjen Widodo,
masyarakat dapat mengetahui informasi terkait penyebaran Covid-19 yang
berada di sekitar lingkungan rumahnya. Ada indikator merah yang
menyatakan daerah tersebut adalah wilayah rawan, sedangkan indikator
wilayah hijau menyatakan daerah tersebut tidak rawan penyebaran viru.
Jadi, pengguna aplikasi tersebut dapat menghindari berbagai tempat yang
potensi menyebarkan Covid-19.
Informasi di atas didapatkan dari
sumber yang terpercaya yakni instansi pemerintah yang terkait dengan
penanganan Covid-19. Akurasi dari konten yang diberikan dari aplikasi
ini sudah pasti dapat dipertanggung jawabkan ke asliannya. "Ini contohnya, kalau di aplikasi ada indikator merah maka di wilayah tersebut rawan penyebaran Covid-19," imbuhnya.
Upaya kedua, berkaitan dengan dengan layanan pengaduan terhadap penyebaran Covid-19. Kominfo juga membuat call center layanan
darurat Covid-19 dengan nomor 117 yang bisa ditelpon oleh masyarakat
dengan tanpa dikenakan biaya sepeser pun. Layanan ini akan segera dapat
digunakan dalam beberapa hari kedepan.
Seluruh operator juga akan
bersepakat membuka akses komunikasi dengan gratis. Pihak yang akan
melayani nomor tersebut akan dilakukan oleh BNPB. "Chat bot dan pelayanan Call center juga disediakan oleh Kominfo," katanya.
Ketiga, Kominfo juga melakukan sms blast
kepada wilayah-wilayah yang terindikasi memiliki kerawanan tinggi.
Artinya, wilayah yang memiliki jumlah penderita positif Covid-19 yang
lebih tinggi dibandingkan wilayah-wilayah lainnya di dalam negeri.
Tercatat, sudah ada 55,3 juta Short Message Service (SMS)
per hari selama masa pandemi yang telah dikirimkan kepada masyarakat
yang berada di wilayah di atas. Sehingga muncul kesadaran masyarakat
untuk mematuhi setiap protokol kesehatan dan kebijakan yang diterbitkan
pemerintah dalam penanganan Covid-19.
"Fasilitas SMS Blast Kominfo untuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19," tuturnya.
Keempat,
melindungi masyarakat dari informasi yang tidak benar (hoaks) yang
beredar dalam berbagai platform media sosial (medsos). Ada dua cara yang
dilakukan oleh Kominfo yakni dengan melaporkan kepada pihak yang
berwajib dalam hal Kepolisian. Jika konten yang disebarkan melanggara
dengan aturan yang berlaku.
Kemudian, berkoordinasi dengan pemilik
platform medsos untuk melakukan penutupan akun medsos yang terindikasi
menyebarkan hoaks. Jika konten yang disebarkan oleh akun medsos tidak
memiliki pelanggaran hukum sesuai dengan perundangan yang berlaku. "Deteksi dan penanganan hoaks terkait Covid-19," katanya.
Kelima,
Kominfo memberikan pelatihan daring selama masyarakat menjalankan
bekerja dari rumah. Tujuannya, menjaga pola pikir masyarakat tetap
berkualitas selama masa pandemi. Karena, adanya pembatasan kegiatan yang
menyebabkanb tidak bisa melakukan berbagai kegiatan bebas di luar
rumah. "Program online Digital Talent Scholarship (DTS) untuk para pekerja yang bekerja dari rumah," katanya.
Terakhir,
Kominfo meminta para operator dalam negeri untuk berkontribusi dalam
penangan Covid-19. Para operator diminta memberikan diskon pulsa murah
kepada setiap bulan kepada masyarakat. Mengingat kebutuhan pulsa
meningkat tajam disaat masa pandemi.
Total diskon yang di berikan
setiap bulannya dari para opertor mencapai total Rp1,9 triliun. Dengan
paling banyak berasal dari Telkomsel memberikan diskon sebesar 1,4
triliun, Telkom Fixed memberikan diskon sebesar Rp156 miliar, Indosat
Rp130 miliar, XL Axiata sebesar Rp82 miliar, Smart Telekom sebesar Rp50
miliar, H3I (Tree) sebesar Rp3 miliar, dan Sampoerna Telekom Rp2 miliar.
"Pak menteri meminta para operator berkontribusi terhadap penanganan Covid-19 dalam bentu diskon," pungkasnya.
Sumber : https://www.kominfo.go.id/content/detail/26649/6-upaya-kominfo-lindungi-masyarakat-dari-dampak-covid-19/0/berita_satker