SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin
Maimoen mengingatkan, jika salat Idul Fitri bukan ibadah wajib yang
menandai berakhirnya puasa Ramadan. Akan tetapi ada ibadah wajib lain
yang tidak boleh dilupakan di antaranya zakat fitrah.
Saat menyampaikan tausiyah pada kegiatan Ngabuburit Kopdar Online
bersama Gojek dengan tema "Produktif di Tengah Pandemi Menurut Ajaran
Islam" secara daring, Rabu (20/05/2020) sore, Taj Yasin mengatakan,
masyarakat muslim di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah cenderung lebih
fokus pada salat Idul Fitri, menyiapkan baju baru atau kue untuk sajian
tamu. Padahal, yang lebih wajib adalah menunaikan zakat fitrah.
"Sebenarnya ada yang lebih penting dalam merayakan Idul Fitri.
Biasanya orang itu ketika ditanya, apa yang kamu siapkan saat Idul
Fitri? Jawabannya pasti salat Idul Fitri, yang kedua baju baru, yang
ketiga bikin kue atau belanja untuk keperluan di ruang tamu kita.
Padahal ada yang lebih wajib. Apa itu? zakat fitrah. Yang wajib di hari
raya Idul Fitri itu bukan salatnya tapi zakat fitrahnya lho," tuturnya.
Putra Alm KH Maimoen Zubair itu menjelaskan, zakat fitrah berbeda
dengan zakat-zakat yang lain. Misalnya zakat mal ada nisabnya,
ditunaikan bagi yang mampu. Tetapi kalau zakat fitrah tidak ada
klasifikasi. Artinya, orang mukmin baik yang mampu atau tidak, wajib
melaksanakannya. Maka, jika mukmin yang mampu lebih cepat menyerahkan
zakat fitrahnya, akan membantu yang tidak mampu.
"Lebih cepat itu lebih baik, karena mereka yang kita beri zakat
mungkin dia nanti malam menunaikan zakatnya untuk dia. Dan perlu kita
ketahui bahwa, apa sih esensi zakat fitrah itu? Zakat fitrah itu untuk
mensucikan orang yang puasa, begitu juga zakat fitrah untuk memberi
makan kepada orang-orang yang miskin," katanya
Memperhatikan esensi zakat untuk memberi makan orang miskin, Taj
Yasin mengimbau bagi masyarakat yang mampu untuk bisa melebihkan zakat
yang ditunaikan. Sehingga, masyarakat miskin yang telah menunaikan
zakat, tetap memiliki beras untuk dikonsumsi.
"Nek kita mampu mbok ya aja 2,5 kilogram, dilebihi. Karena apa, zakat
fitrah itu untuk makan empat hari, satu orang. Kita tahu, biasanya satu
KK dapat zakat fitrah hanya satu. buat mereka zakat saja sudah hilang.
Maka kesempatan kita yang mampu, ayo kita keluarkan zakat, kalau bisa
jangan 2,5 kilogram, kita lebihi," ajaknya.
Sumber : https://humas.jatengprov.go.id/detail_berita_gubernur?id=4324