SEMARANG – Lebaran kali ini diperingati
berbeda oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Jika biasanya pria
yang identik dengan rambut putih itu berlebaran di kampung halaman yakni
di Purworejo atau Purbalingga, kali ini ia bersama keluarga ia memilih
berlebaran di Kota Semarang.
Wabah covid-19 yang membuat Ganjar berlebaran di Kota
Semarang untuk kali pertama. Sebab, sejak menjabat sebagai Gubernur,
Ganjar biasanya berlebaran di kampung halaman.
“Besok saya lebaran di rumah saja (Puri Gedeh). Saya
Salat Id di rumah bareng keluarga dan tidak pergi-pergi, seperti tahun
sebelumnya ke Purworejo atau ke Purbalingga,” kata Ganjar ditemui di
rumah dinasnya, Sabtu (23/5/2020).
Meski berlebaran di Semarang, Ganjar menegaskan tidak akan menggelar open house. Masyarakat yang ingin bersilaturahmi di hari nan fitri, akan diberikan kesempatan bersilaturahmi lewat dunia maya.
“Tidak ada open house, pakai virtual saja. Besok kalau mau halal bihalal bisa secara virtual. Peralatannya sudah saya siapkan,” imbuhnya.
Ganjar bersama tim memang sudah menyiapkan konsep halal
bihalal secara virtual pada Minggu (24/5/2020). Rencananya, kegiatan
halal bihalal virtual itu akan digelar menggunakan aplikasi Zoom Meeting mulai pukul 09.00-10.30 WIB.
Bagi masyarakat yang ingin bergabung, silahkan masuk via aplikasi Zoom Meeting dengan alamat situs https://us02web.zoom.us/j/84867044621. Adapun ID yang harus digunakan untuk bergabung adalah 848 6704 4621.
Masyarakat dihimbau untuk bergabung 30 menit sebelum
acara dimulai. Jika ruang virtual tersebut penuh, maka otomatis akan
masuk dalam daftar antrian dan menunggu bergiliran.
Mekanismenya, setiap sesi akan ada peserta yang ditunjuk
mewakili penyampaian ucapan silaturahmi kepada Gubernur Jateng, Ganjar
Pranowo. Apabila sesi berakhir, maka secara otomatis peserta itu akan
dikeluarkan dan antrian berikutnya akan masuk secara otomatis.
Peserta halal bihalal virtual juga diminta memberikan
identitas peserta berupa nama, alamat dalam aplikasinya secara jelas.
Saat halal bihalal virtual berlangsung, semua microphone peserta juga
harus dalam posisi mute sampai dipersilahkan berbicara oleh Gubernur.
Peserta diharapkan dapat menjaga ketertiban selama acara berlangsung. Masyarakat juga tidak diperkenankan share screen atau chat saat acara berlangsung agar semua berjalan lancar.