KEMENKO PMK -- Kabupaten Sumenep menjadi salah datu daerah yang memiliki angka stunting tinggi di Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka prevalensi stunting di Kabupaten Sumenep sebesar 29 persen. Ini merupakan tertinggi ke-5 di Provinsi Jawa Timur.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa Kabupaten Sumenep seharusnya tidak memiliki angka stunting tinggi.
Kata Muhadjir, Kabupaten Sumenep memiliki kekayaan alam dan kekayaan laut yang luar biasa yang dapat dimanfaatkan untuk mencegah stunting pada anak. Namun, menurutnya, kesalahan yang menyebabkan stunting tinggi adalah kesalahan pola makan pada anak.
"Kabupaten sumenep ini untuk ketersediaan bahan pangan saya kira sudah cukup. Cuma mungkin pola makannya yang harus dibenahi," ujar Muhadjir saat menengok balita rentan stunting di Desa Guluk-guluk, Kecamatan Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, pada Sabtu (2/7).
Menko PMK meminta agar orang tua dapat mendorong dan membiasakan anak-anak mrngonsumsi makanan yang lebih bergizi seperti ikan laut.
"Termasuk mendorong membiasakan anak-anak untuk makan ikan. Baik cakalang, teri, kakap, tuna. Yang penting makan ikan laut. Karena itu mengandung asam folat yang tinggi. Asam folat itu sangat penting untuk pertumbuhan otak," ujarnya.
Dari orang tua balita yang ditengok Menko PMK didapatkan bahwa si anak lebih suka makan makanan ringan kemasan. Hal itu katanya tidak baik untuk dikonsumsi jangka panjang karena tidak bergizi dan banyak bahan kimia.
Karenanya, dia menyarankan agar orang tua lebih memberikan anak-anak
makanan bergizi yang ada di alam Pulau Madura dan Kabupaten Sumenep.
"Orang tua anak ini sudah saya sarankan jangan membiasakan anaknya makan
snack olahan yang dibungkus bagus-bagus sebetulnya kemasannya isinya
tidak bagus. Karena di situ mengandung zat kimia yang tidak bagus untuk
anak," jelasnya.
Muhadjir berharap, angka stunting di Kabupaten Sumenep bisa segera turun dan hingga sesuai dengan target nasional.
"Jadi di sini masih di atas rata-rata nasional. Harus kerja keras untuk capai 14 persen sesuai target nasional," pesannya. b
Sumber : https://www.kemenkopmk.go.id/menko-pmk-ubah-pola-makan-jadi-makanan-bergizi-hasil-laut-setempat