Palembang: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali merasa kagum dengan penyelenggaraan Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) ke-VI Sumatera Selatan (Sumsel) tahun 2022. Menurutnya Fornas ke-VI menjadi contoh penyelenggaraan multieven olahraga masyarakat masa depan.
"Ini akan menjadi contoh penyelenggaraan yang baik sebuah even. Multieven olahraga masyarakat yang selama ini mungkin kita belum begitu memberikan perhatian. Tetapi dengan bukti malam ini, Palembang, sudah membuktikan bahwa tidak kalah dengan penyelenggaraan multieven olahraga prestasi," kata Menpora Amali di Venue Dayung Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Jumat (1/7) malam.
Menurut Menpora Amali, Pemprov Sumsel telah menyiapkan segala sesuatunya dengan baik, sehingga Fornas ke-VI mampu memantik animo masyarakat untuk kembali bergerak dan berolahraga.
"Terima kasih kepada Pak Gubernur Sumatera Selatan dan Ketua Umum Kormi Pusat yang menyelenggarakan Fornas ke-VI yang luar biasa. Saat 2019 saya juga yang membuka dan saya bisa merasakan perbedaannya, baik dari jumlah maupun penyelenggaraannya, ini sungguh dipersiapkan dengan baik oleh pemprov dan Kormi Nasional," ucap Menpora Amali.
Menpora Amali berpesan kepada para peserta untuk menjadikan momen Fornas VI sebagai ajang untuk berolahraga dan bersilaturahmi karena di olahraga masyarakat juara umum bukan menjadi tujuan utamanya.
"Kepada para peserta ini adalah ajang untuk berkumpul dan bersilaturahmi. Jadikanlah ini untuk beriang gembira dan untuk menuju kebugaran kita semua. Jangan berambisi untuk menjadi juara umum karena tidak ada juara umum hanya rangking-rangking saja. Dan itulah sejatinya olahraga masyarakat," tegas Menpora Amali.
"Dengan begitu kita tidak semata-mata berkompetisi tetapi ada unsur-unsur kebugaran dan unsur kesehatan," tambah Menpora Amali.
"Tentu ini hasil kerja kolaborasi antara Kormi Pusat, Kormi Sumsel dan seluruh Pemprov Sumatera Selatan serta sponsor," kata Herman.
"Memang ada yang fantastik dari Fornas VI ini yakni jumlah pesertanya yang melebihi angka 12 ribu dan ini sejarah dan dampaknya juga sangat besar. Ini olahraga kemasyarakatan yang berdampak luar biasa terhadap segi ekonomi, seperti penginapan dan kuliner," ujar Herman.