SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mendorong industri halal agar semakin berkembang.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen,
mengatakan berbagai upaya dilakukan Jateng, untuk mendukung pemerintah
pusat mewujudkan pertumbuhan ekonomi dalam sektor industri halal.
Wagub menyebut, Jateng memfasilitasi sertifikasi halal
bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Hingga saat ini,
lanjutnya, terdapat 2.144 sertifikasi halal bagi UMKM yang telah
dilakukan Jateng. Selain itu, sebanyak 284 industri kecil menengah juga
difasilitasi oleh Pemprov Jateng.
“Dengan sertifikasi halal yang dimiliki, sebuah produk
diharapkan dapat meningkatkan imej atau citra positif, tentang
penjaminan produk. Membangun kepercayaan konsumen, memperkuat unique selling point,
dan tentunya meningkatkan kesempatan atau peluang produk, untuk masuk
ke pasar industri halal,” kata Gus Yasin, saat menyambut peserta
mancanegara Halal 20 Indonesia 2022, di Hotel Padma Semarang, Kamis
(17/11/2022).
Mantan anggota DPRD Jateng itu menambahkan, untuk
meningkatkan kualitas dan kehalalan daging potong, sebanyak 21 rumah
potong hewan (RPH) didorong memiliki sertifikat halal. Selain itu, lebih
dari 100 orang mendapatkan pelatihan juru sembelih halal dari Pemprov
Jateng.
Lebih jauh wagub mengatakan, Jateng terpilih sebagai Destinasi Wisata Halal Unggulan dalam Indonesia Muslim Travel Index
pada 2019. Menurutnya, dengan capaian itu, Jateng semakin terpacu untuk
memberikan fasilitas dan kemudahan akses bagi pelancong muslim dari
berbagai negara.
“Saya harap Forum Halal 20 akan berjalan lancar dan
sukses, serta menghasilkan keputusan-keputusan yang mendorong majunya
industri halal di Indonesia, yang berdampak pada peningkatan ekonomi
masyarakat,” imbuhnya.
Acara Halal 20 Indonesia 2022 tersebut dibuka secara
langsung oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin didampingi Menteri Agama Yaqut
Cholil Qoumas, Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen, serta Kepala Badan
Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Muhammad Aqil Irham.
Dalam sambutannya, Wapres mengatakan, potensi besar
pasar halal global kian menarik bagi produsen dan pelaku perdagangan
antarnegara. Dia menyebut sejumlah negara telah menikmati manfaat dan
keuntungan perdagangan, serta nilai transaksi produk halal antarnegara.
Ditambahkan, Indonesia terus berkomitmen mengembangkan
dan memperkuat kerjasama pasar halal global baik dengan negara anggota
G20 maupun dengan negara tujuan ekspor Indonesia. Wapres optimistis
ekonomi halal dapat menjadi mesin pertumbuhan ekonomi, yang dapat
diandalkan dan diperhitungkan dalam upaya untuk pulih bersama secara
kuat dan inklusif.
“Dengan demikian, fenomena meningkatnya perdagangan
produk halal antarnegara, turut membawa konsekuensi penting, terutama
menjawab tantangan untuk mewujudkan penyelenggaraan jaminan produk halal
secara holistik, inklusif, dan berkelanjutan,” kata Ma’ruf.
Lebih jauh, wapres menegaskan acara Halal 20 harus
dioptimalkan untuk mendukung presidensi G20 Indonesia. Dia ingin dalam
acara bertajuk “G20 Global Halal Forum” itu BPJPH beserta lembaga halal
luar negeri untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan inovasi
terkini dalam penyelenggaraan jaminan produk halal.
Dijelaskan, kerja sama perlu dikembangkan dengan adanya
saling mengakui sertifikat halal dari masing-masing lembaga. Menurut
Ma’ruf, sekat perdagangan antarnegara semakin kabur dengan maraknya
teknologi digital. Dampaknya, ruang perdagangan produk halal semakin
terbuka, seiring dengan potensi penguatan kerja sama pasar halal global.
“Secara khusus saya apresiasi MoU yang telah
ditandatangani antara BPJPH dengan sejumlah lembaga halal luar negeri.
Ini adalah langkah awal yang sangat baik, menuju jaminan produk halal
secara holistik dan berkelanjutan. Saya harap kerja sama serupa semakin
terjalin di banyak negara,” papar wapres.
Lebih jauh, Ma’ruf menegaskan agar pengembangan produk
halal terus diperluas. Dia menilai, jaminan produk halal tidak hanya
soal sertifikasi, namun juga teknologi, SDM, dan sarana prasarana.
“Untuk memastikan terwujudnya produk halal unggul inovatif dan berdaya saing, kerja sama pengembangan teknologi harus diperkuat, baik antarnegara maupun antar lembaga,” tegasnya.