SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah,
Taj Yasin Maimoen, mengungkap kunci penanganan HIV/AIDS adalah dengan
kepercayaan. Hal itu dia sampaikan saat menghadiri rapat koordinasi
pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, bersama Komisi Penanggulangan
AIDS (KPA) se-Jateng, di kantor Dinas Kesehatan Jateng, Senin
(28/11/2022).
Menurut wagub, sebelum melakukan penanganan, para
petugas harus bisa mendapatkan kepercayaan orang dengan HIV/AIDS
terlebih dahulu. Dengan demikian, lanjutnya, program 3 zero (zero
penularan, zero kematian, zero diskriminasi) bisa terwujud pada 2030
nanti.
“Kunci masuk penanganan AIDS itu adalah bagaimana
mendapat kepercayaan ODHA (orang dengan HIV/AIDS). Teman-teman ODHA
membutuhkan komunikasi dan kepercayaan. Dukungan moral kita kepada
mereka. Baru setelah itu bisa kita capai 3 zero,” kata Gus Yasin,
sapaannya.
Wagub menambahkan, petugas medis juga perlu mendapat
arahan dalam menangani ODHA. Menurutnya, dengan pemahaman yang tepat,
maka petugas medis bisa lebih optimal memberikan layanan kesehatan.
Gus Yasin juga meminta akses informasi layanan kesehatan
kepada ODHA, semakin diperbanyak dan jelas. Dia ingin, ODHA memperoleh
informasi yang cukup supaya mereka mau terbuka.
“Ini juga harus kita beri informasi penanganan (ODHA).
(Prosedur) pemberian obat seperti ini dan seterusnya. Kita benar-benar
(ingin) rumah sakit atau puskesmas yang sudah memberikan layanan HIV
ini, SOP-nya harus benar-benar disampaikan kepada pihak-pihak rumah
sakit. Supaya kalau ada pasien atau aduan seperti ini (HIV), kita cepat
segera (lakukan) penanganan tersebut,” paparnya.
Selain itu, wagub juga meminta agar para petugas
kesehatan, KPA, serta LSM terkait, melakukan jemput bola terhadap ODHA.
Menurutnya, ada beberapa persoalan seperti akses jalan, tidak adanya
identitas ODHA yang harus diselesaikan. Dengan upaya jemput bola, ODHA
bisa ditangani lebih optimal.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar,
menambahkan, hingga saat ini, jumlah ODHA di Jateng mencapai 42 ribu
orang. Dari jumlah tersebut, baru 14.528 orang yang diketahui aktif
mengkonsumsi Antiretroviral (ARV).
Dikatakan, Pemprov Jateng terus berupaya memberikan
layanan kepada ODHA melalui 1.086 layanan konseling, yang tersedia di 35
kabupaten/kota. Dia menyebut masih diperlukan optimalisasi kinerja,
agar ODHA bisa mendapatkan akses ARV secara mudah.
“Masih perlu dilakukan peningkatan (layanan). Kita perlu memperkuat koordinasi lintas tugas dan lintas sektor, untuk memperkuat koordinasi KPA kabupaten kota,” kata Yunita.
Sumber : https://jatengprov.go.id/publik/tangani-aids-gus-yasin-tekankan-agar-petugas-raih-kepercayaan-odha/