NUNUKAN
- Menteri Sosial Tri Rismaharini mendatangi Desa Atap di Kecamatan
Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimatan Utara, Selasa (24/1).
Kedatangannya ini dilakukan guna menunaikan janji atas tiga permintaan
warga di perbatasan Nunukan sebagaimana disampaikan saat meninjau banjir
di wilayah ini tepat setahun lalu.
Tiga permintaan itu yakni bantuan untuk instalasi pengelolaan air bersih, perbaikan bangunan gedung sekolah, dan bus sekolah.
"Saya
masih ingat betul permintaan warga Desa Atap ini, waktu saya berkunjung
kemari tahun 2022 lalu. Makanya, hari ini, saya ke sini, untuk memenuhi
janji saya," kata Mensos Risma di Desa Atap, Nunukan, Selasa (24/1).
Seperti
diketahui, mantan orang nomor satu di Surabaya ini mengunjungi Desa
Atap, Nunukan, pada Januari 2022. Saat itu, desa ini terendam banjir
besar.
Kepada
Mensos, warga setempat menyampaikan keluhan akan susahnya memperoleh
akses air bersih. Selain itu, Mensos juga menyoroti mandegnya proses
belajar mengajar lantaran gedung sekolah terendam banjir.
Dari
hal itu, Risma lantas menginstruksikan jajarannya untuk mengupayakan
permintaan warga. "Salah satu keluhan mereka adalah air bersih, kita
upayakan air bersih di sini. Kemudian, kita perbaiki sekolah yang
terendam banjir," ucapnya.
Menurutnya, Desa Atap, yang merupakan kawasan tertinggal, terdepan dan terluar (3T), tetap perlu diutamakan kesejahteraannya.
"Kami
juga menangani kawasan tertinggal, terdepan dan terluar. Karena daerah
ini adalah daerah perbatasan, maka kita konsentrasi untuk kesejahteraan
masyarakat di sini," kata Risma.
Kemudian,
lanjutnya, karena ini kawasan perbatasan, ia menginginkan kawasan ini
didukung penerangan yang memadai. Untuk itu, ia juga melengkapi wilayah
ini dengan penerangan dari solar cell.
Meski
begitu, Risma mengakui ada beberapa permintaan warga yang tidak bisa
dipenuhi Kemensos lantaran bukan wewenang atau area kerja Kemensos,
seperti pembangunan jalan-jalan rusak.
"Tadi
ada beberapa permintaan, yang menurut saya sangat logis, terutama untuk
infrastruktur jalan. Tapi, karena itu bukan tupoksi kami, nanti saya
coba komunikasikan dengan Kementerian PUPR atau pihak terkait lain,"
ucapnya.
Sementara
itu, Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus, yang turut
mendampingi Mensos ke Desa Atap, menyampaikan apresiasi atas komitmen
Kemensos memenuhi janji kepada warga perbatasan di Desa Atap, Kabupaten
Nunukan.
"Ini
bentuk konkrit kehadiran negara di daerah perbatasan, yang saya kira,
kita harus apresiasi. Banyak hal dilakukan Ibu Menteri, pertama, terkait
penanggulangan banjir. Beliau rutin datang kemari," ucap Deddy.
Lalu,
dia melanjutkan, tadi sudah dipastikan air bersih akan bisa dialirkan
ke rumah-rumah warga. Kemudian, bangunan SMA, sekarang tidak akan
tergenang banjir lagi.
Namun,
terkait permintaan yang belum bisa dipenuhi, ia meminta masyarakat
untuk mengerti. "Beberapa permintaan akan didalami dan dipertimbangkan
kembali, terutama untuk kepentingan bersama," katanya.
Peresmian
instalasi pengelolaan air bersih, perbaikan sekolah, dan transportasi
bus sekolah bagi warga Desa Atap yang disalurkan Kemensos bernilai total
Rp4.758.148.000.
Bantuan
itu meliputi instalasi solar cell di Kantor Desa Atap, instalasi air
bersih (bak penampung air, pipanisasi, mesin reverse osmosis dan
profilling tank, serta mobil sebagai sarana angkutan dan transportasi.
Selain
itu, Mensos juga menyerahkan 10 unit desktop PC untuk sekolah senilai
Rp145.000.000 dan bantuan 200 paket sembako senilai Rp40.000.000 yang
disalurkan melalui Ditjen Pemberdayaan Sosial.
Adapun,
bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) untuk penerima manfaat
di Desa Atap, terdiri dari 150 pack tas sekolah, alat tulis dan
perlengkapan kebersihan, 6 buah kursi roda, kasur, nutrisi dan sandang
untuk penyandang disabilitas dan lansia, serta bantuan wirausaha untuk 2
keluarga penyandang disabilitas. Bantuan senilai total Rp137.259.500
ini disalurkan melalui Sentra "Budi Luhur" Banjar Baru.