Stabilitas sistem keuangan pada tahun
2023 tetap terjaga. Di tengah gejolak dan ketidakpastian ekonomi global
yang masih berlanjut, kondisi perekonomian domestik sepanjang 2023
tumbuh solid. Hal ini tecermin dari ketahanan sistem keuangan yang
terjaga, diindikasikan oleh Indeks Stabilitas Sistem Keuangan (ISSK)
yang berada pada zona normal sepanjang 2023. Sejalan dengan itu,
intermediasi meningkat didukung oleh risk
appetite yang terjaga dan likuiditas yang memadai. Ke depan,
Bank Indonesia meyakini bahwa SSK masih akan tetap terjaga, ditopang
oleh sinergi dan inovasi kebijakan KSSK serta bauran kebijakan Bank
Indonesia, termasuk kebijakan makroprudensial longgar. Demikian intisari
buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) No. 42, Maret 2024 yang
mengangkat tema “Mendorong Peningkatan Intermediasi di Tengah
Ketidakpastian Global" yang diluncurkan pada hari ini (27/3), di
Jakarta.
Deputi Gubernur BI, Juda Agung, menyampaikan di tengah
ketidakpastian ekonomi global, Bank Indonesia tetap fokus pada upaya
menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan dengan tetap menjaga
momentum pertumbuhan ekonomi nasional. Deputi Gubernur Juda menekankan 3
(tiga) hal yang menjadi fokus pada kebijakan makroprudensial. Pertama
adalah mendorong kredit yang seimbang dan berkualitas melalui penguatan
implementasi KLM dengan mengoptimalkan insentif likuiditas yang
tersedia. Kedua, dalam konteks ketahanan siber, BI sedang memfinalisasi
kebijakan Ketahanan dan Keamanan Siber (KKS) yang bersifat
end to end, mulai dari tata kelola, langkah pencegahan dan
penanganan saat terjadi insiden, termasuk bagaimana mekanisme koordinasi
antara otoritas dan industri, dan monitoring serta pengawasannya.
Ketiga, adalah Keuangan dan Ekonomi yang inklusif dan hijau. Dari pilar
ini, KLM dan RPIM serta kebijakan LTV untuk KPR maupun uang muka untuk
KKB yang berwawasan lingkungan akan tetap diarahkan untuk meningkatkan
penyaluran kredit perbankan ke sektor inklusif dan hijau, sehingga motif
komersial dan keberlanjutan dari pembiayaan perbankan dapat terus
terjaga keseimbangannya.
Buku KSK diluncurkan dengan 3 tujuan. Pertama, sebagai asesmen early warning system terhadap
risiko-risiko stabilitas sistem keuangan yang dihadapi, sehingga dapat
mengantisipasinya sebelum risiko tersebut ter-eskalasi menjadi sebuah
krisis. Kedua, membangun kepercayaan pasar terhadap sistem keuangan,
melalui pemantauan risiko dan langkah-langkah yang diambil otoritas
untuk memitigasi dan mencegah risiko. Ketiga, sebagai bentuk
transparansi Bank Indonesia sebagai otoritas makroprudensial yang tentu
bersama dengan otoritas lain seperti OJK, Kementerian Keuangan dan LPS,
akuntabel terhadap mendorong terpeliharanya stabilitas sistem keuangan.
Peluncuran
KSK No.42 dirangkaikan dengan seminar “Mendorong Peningkatan
Intermediasi di Tengah Ketidakpastian Global". Hadir sebagai narasumber
seminar yaitu dari Bank Indonesia, ASEAN+3 Macroeconomic Research Office
(AMRO) dan Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA). Beberapa isu yang
dibahas dalam seminar yaitu sejumlah risiko yang menjadi tantangan di
negara-negara ASEAN terutama Indonesia diikuti strategi mitigasi risiko
tersebut, serta strategi perbankan dalam menjaga intermediasi tetap
berdaya tahan melalui penghimpunan dana dan penyaluran kredit.
Buku KSK No.42 dapat diunduh dalam format digital melalui website Bank Indonesia. KSK merupakan publikasi utama Bank Indonesia di bidang SSK setiap semester yang menyajikan hasil asesmen makrofinansial sistem keuangan dalam periode laporan, asesmen stabilitas sistem keuangan Indonesia, respons kebijakan Bank Indonesia, proyeksi kondisi sistem keuangan dan arah kebijakan. Dari sisi transparansi Bank Indonesia, penerbitan buku KSK merupakan bagian dari upaya Bank Indonesia untuk memenuhi amanat Pasal 58 Undang-Undang Republik Indonesia No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia No.4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK).
Sumber : https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_266224.aspx