Tanah Laut (18/3) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali menunjukkan aksinya dalam menyelesaikan permasalahan petani. Saat menghadiri panen raya dan serap gabah di Desa Maluka Baulin, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Mentan menegaskan bahwa Bulog wajib aktif menyerap gabah petani dengan harga Rp6.500/kg, tanpa terkecuali!
Hal ini Mentan Amran tegaskan usai mendengar keluhan seorang petani
di Kabupaten Tanah Laut yang mengutarakan bahwa Bulog diwilayahnya
jarang turun ke lapangan dan sulit dihubungi, padahal mayoritas petani
tengah memasuki musim panen.
“Saya kecewa dengan Bulog hari ini. Petani menunggu kepastian harga
di sawah, tapi Bulog malah menunggu di gudang. Ini nggak bisa
dibiarkan! Semua sektor harus bergerak cepat, nggak ada alasan. Bulog
wajib serap gabah any quality, dan kalau ada yang tidak mau bekerja
untuk rakyat, lebih baik minggir!” tegas Mentan Amran di hadapan ribuan
petani dan pemangku kepentingan.
Mentan menegaskan bahwa Kalimantan Selatan, khususnya Tanah Laut,
memiliki potensi pertanian yang sangat besar. Untuk itu, ia meminta
jajaran TNI, Polri, dan pemerintah daerah agar bersinergi dalam menjaga
dan mengembangkan sektor pertanian di wilayah ini.
“Saya titip Pak Dandim, Pak Wakapolda, kita jaga bersama daerah
ini. Potensinya luar biasa, jangan sampai ada yang main-main!” ujarnya.
Lebih lanjut, Mentan menekankan bahwa bantuan pertanian harus
diberikan kepada daerah yang benar-benar serius meningkatkan produksi.
“Ada daerah yang nggak serius? Sudah, jangan dikasih dulu. Fokus
dulu ke daerah yang serius! Bantuan kita terbatas, jadi harus tepat
sasaran. Kalau ada yang setengah-setengah bantuannya, nanti saja!”
sindirnya.
Mentan Amran juga mengingatkan bahwa seluruh pemangku kepentingan
di sektor pertanian harus bekerja dalam satu kesatuan. Jika ada satu
sektor yang bermasalah, baik itu irigasi, pupuk, atau Bulog, maka
semuanya akan ikut bermasalah.
“Kalau ada yang nggak mau kerja, suruh minggir! Ini nggak pakai
tawar-menawar. Kalau di bawah saya ada yang nggak becus, saya hitung jam
buat ganti orangnya. SK bisa saya tanda tangan dalam lima menit! Jadi
jangan main-main kalau kerja untuk rakyat!” tegasnya.
Mentan juga menyoroti bagaimana ia selama ini mengawal sektor pupuk dengan ketat agar penyalurannya berjalan optimal.
“Saya kejar siang malam! Direkturnya tahu, Subuh saya telepon,
tengah malam saya telepon! Sekarang sudah mulai jalan dan saya
apresiasi. Tapi sektor lain juga harus seperti ini. Kalau Bulog masih
menunggu di gudang, sementara petani menunggu di sawah, ya nggak
ketemu!” lanjutnya.
Dengan ketegasan dan langkah cepat yang diambil Mentan Amran,
diharapkan penyerapan gabah petani dapat berjalan lancar, harga tetap
stabil, dan produksi pertanian di Kalimantan Selatan meningkat pesat. Ia
menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam dan siap mengambil
tindakan tegas demi kesejahteraan petani.