Jakarta, Indonesia - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, menerima kunjungan perpisahan dari Duta Besar Mauritania untuk Indonesia, Yang Mulia Weddady Ould Sidi Haiba, pada Kamis, 26 Juni 2025, di ruang kerja Menteri Luar Negeri RI (26/6)
Dalam pertemuan tersebut, Menlu Sugiono menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi dan kontribusi yang telah diberikan oleh Dubes Weddady selama masa tugasnya di Indonesia sejak 15 Februari 2024. Dubes Weddady dinilai telah membina hubungan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Mauritania dengan baik.
Menlu Sugiono mengusulkan berbagai langkah strategis untuk memperkuat kerja sama kedua negara di bidang perdagangan, investasi, pembangunan berkelanjutan, dan sosial budaya serta mendukung saling kunjung antar pejabat kedua negara.
Hubungan bilateral dengan Mauritania memiliki arti penting mengingat Mauritania merupakan negara mayoritas Muslim yang memiliki potensi strategis sebagai hub ekonomi di kawasan Sahel, Afrika. Di samping itu, Mauritania juga merupakan salah satu negara penerima hibah Indonesia dalam skema kerja sama Selatan-Selatan.
Lebih lanjut, Menlu Sugiono mengundang Mauritania untuk bersama-sama menangani isu Palestina dan konflik di Kawasan Timur Tengah melalui kerangka Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Dalam tanggapannya, Dubes Weddady Sidi Haiba mengapresiasi dan mendukung peranan Indonesia dalam menangani isu Palestina di forum internasional.
Hubungan diplomatik antara Republik Indonesia dan Mauritania secara resmi dibuka melalui penandatanganan Joint Communique Concerning the Establishment of Diplomatic Relations di New York pada tanggal 26 September 2011.
Misi diplomasi Indonesia di Mauritania saat ini dirangkap oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Rabat, Maroko, yang dibantu oleh Konsul Kehormatan RI di Nouakchott, ibu kota Mauritania. Sedangkan Mauritania telah membuka Kedutaan Besarnya di Jakarta sejak tahun 2020.