Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Rivan Achmad Purwantono, melakukan kunjungan kerja strategis di sepanjang koridor Jalan Tol Trans Jawa dari Solo hingga Surabaya.
Agenda ini menegaskan komitmen Jasa Marga untuk menghadirkan konektivitas yang andal, aman, serta berkeselamatan, sekaligus memaksimalkan manfaat ekonomi jalan tol bagi konektivitas antarwilayah, rantai pasok, dan pertumbuhan sektor lokal.
Hadir mendampingi Rivan, Direktur Bisnis Jasa Marga Reza Febriano, Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga M. Agus Setiawan, serta jajaran manajemen Jasa Marga Group.
Rivan menegaskan pentingnya peran Jalan Tol Trans Jawa dalam mendukung produktivitas nasional.
“Konektivitas yang kuat adalah fondasi pertumbuhan.
"Di koridor Trans Jawa, Jasa Marga tidak hanya memastikan Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan tol, kami juga mengelola arus mobilitas dan logistik yang secara langsung menurunkan biaya distribusi, memperpendek waktu tempuh, dan membuka akses pasar bagi UMKM serta industri lokal.
"Prioritas kami adalah memastikan layanan operasional dan komersial terintegrasi sehingga infrastruktur jalan tol berkontribusi nyata terhadap produktivitas nasional," tegas Rivan.
Kunjungan dimulai dari Kantor PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) dengan agenda evaluasi kinerja operasi koridor, kesiapan menghadapi puncak arus lalu lintas, serta percepatan penguatan kapabilitas operasional berbasis data.
Dalam kesempatan itu, Jasa Marga juga menekankan pentingnya integrasi sistem operasi dengan pusat komando JMTC untuk memastikan pengelolaan lalu lintas dan respons darurat lebih cepat dan terkoordinasi.
Rombongan kemudian meninjau Rest Area Travoy KM 519A.
Fokus peninjauan mencakup pemenuhan SPM pada aspek kebersihan, fasilitas toilet dan mushola, kapasitas parkir, aksesibilitas, keamanan, hingga alur pelayanan pelanggan.
Selain itu, dibahas juga strategi penguatan ekosistem komersial bersama PT Jasamarga Related Business (JMRB), termasuk penataan tenant, aktivasi UMKM lokal, serta digitalisasi layanan agar rest area berfungsi tidak hanya sebagai titik istirahat, tetapi juga sebagai pusat ekonomi mikro yang menopang masyarakat sekitar.
Perjalanan berlanjut ke Kantor PT Jasamarga Ngawi Kertosono (JNK) untuk menyelaraskan strategi operasi dan bisnis di koridor timur Trans Jawa.
Rangkaian kunjungan diakhiri di Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) KM 726A Surabaya, yang mengusung konsep layanan terpadu (Tempat Istirahat Terpadu) sebagai pengungkit utama peningkatan pendapatan non-tol dengan tetap mengedepankan kenyamanan serta keselamatan pengguna jalan.
“Konektivitas yang andal pada koridor Trans Jawa bukan hanya memempersingkat jarak, kami memastikan ruas, gerbang, dan rest area memberikan pengalaman berkendara yang aman, nyaman, dan konsisten.
"Bersamaan dengan itu, kami mengakselerasi kolaborasi bisnis agar rest area makin hidup, produktif, dan memberi nilai tambah bagi pengguna serta mitra.
"Di koridor Trans Jawa, langkah-langkah ini penting untuk menjaga perjalanan dan daya saing layanan,” tambah Rivan.
Sebagai langkah strategis menuju keberlanjutan bisnis jangka panjang, Jasa Marga melalui PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) telah melakukan konsolidasi tiga ruas tol, yakni Tol Batang–Semarang, Tol Solo–Ngawi, serta Tol Ngawi–Kertosono–Kediri sejak Juli 2023.
Upaya ini terbukti efektif dalam mengoptimalkan portofolio bisnis sekaligus meningkatkan kinerja keuangan perseroan.
Jalan Tol Trans Jawa sendiri merupakan jalur vital dengan volume lalu lintas yang terus tumbuh dari tahun ke tahun.
Perannya sangat penting terutama pada periode libur panjang seperti Lebaran dan Natal-Tahun Baru.
Kehadiran jalan tol ini memberikan multiplier effect luas, mulai dari kelancaran distribusi barang dan jasa, pengembangan kawasan strategis seperti bandara, pelabuhan, kawasan industri, dan pariwisata, hingga peningkatan konektivitas di Pulau Jawa.
Ke depan, Jasa Marga akan terus mengakselerasi integrasi layanan agar infrastruktur jalan tol semakin berfungsi sebagai tulang punggung konektivitas yang mendorong kemajuan ekonomi nasional.