Cari Blog Ini

Senin, 01 September 2025

Perluas Kerja Sama, AirNav dan ASA Australia Fokus pada Navigasi Lintas Ruang Udara

 


Indonesia dan Australia kembali melaksanakan pertemuan tahunan untuk memperkuat koordinasi pengelolaan lalu lintas udara lintas batas kedua negara melalui forum Australian and Indonesian Air Traffic Services Coordination Group (AUSINDO) 2025.

Agenda tahun ini mengusung tema "Strengthening Australian/Indonesia Air Traffic Services" yang menekankan pentingnya sinergi kedua negara dalam layanan navigasi penerbangan.

Pertemuan ke-39 tersebut berlangsung di Nusa Dua, Bali, pada 1–4 September 2025, dengan dihadiri oleh penyelenggara layanan lalu lintas udara dari Indonesia maupun Australia.

Mewakili tuan rumah, Direktur Operasi AirNav Indonesia Setio Anggoro mengungkapkan, forum bilateral ini pertemuan ini merupakan wadah strategis untuk memperkuat kerja sama pengelolaan lalu lintas udara antar-kedua negara.

Dalam forum tersebut, banyak hal yang menjadi objek diskusi, utamanya adalah hal-hal mengenai penyelesaian permasalahan teknis.

Hal itu termasuk melakukan reviu terkait aspek-aspek keselamatan penerbangan untuk lebih meningkatkan pelayanan navigasi penerbangan di perbatasan ruang udara antara Indonesia dan Australia.

”Hasil dari forum ini, kita berharap. Tentunya adalah adanya peningkatan kualitas keselamatan, kelancaran, dan efisiensi penerbangan. Khususnya bagi penerbangan-penerbangan yang ada di perbatasan antara Indonesia dan Australia. Ke depan, kami juga berharap kerja sama ini tidak hanya sebatas pada hal-hal yang sifatnya operasional.

"Tetapi juga lebih kepada pengembangan, baik itu pengembangan kompetensi, pengembangan teknologi, dan pengembangan regulasi-regulasi yang nantinya, yang kami harapkan, dapat mendukung perkembangan industri aviasi, khususnya antar-kedua negara,” papar Setio Anggoro.

Pertemuan tersebut juga dihadiri Direktur Teknik AirNav Indonesia, Zainal Arifin Harahap, bersama Head of Brisbane Aerodrome & Airspace Services ASA, Alex Tikoft.

Hadir pula Kepala Subdirektorat Standardisasi & Prosedur Navigasi Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara, Taruna Jaya.

Selain itu, sejumlah perwakilan pemangku kepentingan penerbangan ikut serta, seperti maskapai nasional, Badan Meteorologi, Badan SAR Nasional, serta perwakilan  otoritas bandara.

Hal senada disampaikan Alex Tikoft. Dia mengungkapkan bahwa banyak hal positif yang dapat diperoleh kedua negara.

Melalui forum AUSINDO ke-39 ini, Alex mengharapkan pihaknya dapat meningkatan kemitraan yang kuat dengan AirNav Indonesia, khususnya dalam menetapkan arah strategis menuju era baru penerbangan.

”Perubahan yang terjadi di industri penerbangan terjadi sangat cepat. Melalui forum ini, banyak manfaat yang bisa diperoleh kedua negara dan juga industri penerbangan, di antaranya dalam hal efisiensi, keselamatan, penghematan, serta isu lingkungan.

"Jadi, kami benar-benar ingin bekerjasama sangat erat dengan AirNav dan menetapkan arah strategis ke depan,” tegasnya.

Berkaitan dengan itu, Alex menambahkan, tindak lanjut yang akan dilakukan adalah membangun kelompok kerja yang difokuskan pada upaya mengitegrasikan teknologi baru untuk meningkatkan kualitas pelayanan navigasi udara di kedua negara.

”Harus ada target jangka menengah dan jangka panjang. Melalui kemitraan ini, kita akan terus membina pertumbuhan penerbangan yang sangat penting bagi kemakmuran ekonomi kedua negara kita,” ungkapnya.

Untuk diketahui, forum AUSINDO ke-39 menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis, di antaranya pembaruan Letter of Agreement (LoA) yang mengatur prosedur operasional antara Jakarta, Ujung Pandang, Brisbane, dan Melbourne Flight Information Regions (FIRs).

Setio Anggoro menegaskan, kesepakatan ini sejalan dengan transformasi besar AirNav Indonesia, terutama dalam kaitannya melakukan modernisasi Air Traffic Management/Aeronautical Information Management (ATM)/AIM dan Inovasi digital untuk meningkatkan kualitas informasi penerbangan.

Juga, sistem manajemen lalu lintas udara (Air Traffic Flow Management /ATFM System) untuk kelancaran arus lalu lintas udara.

“Pembaruan LoA dan inovasi teknis ini membuktikan keseriusan Indonesia untuk menghadirkan navigasi penerbangan yang lebih aman, efisien, dan berkelanjutan. Transformasi yang sedang berjalan akan semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam jaringan udara Asia-Pasifik, ,” pungkasnya.

 

 

Sumber : https://www.kabarbumn.com/rilis-bumn/116513360/perluas-kerja-sama-airnav-dan-asa-australia-fokus-pada-navigasi-lintas-ruang-udara?page=all