Usai meninjau pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SDN Griya Bandung Indah, Ibu Selvi Gibran Rakabuming beserta para anggota Solidaritas Perempuan untuk Indonesia Kabinet Merah Putih (Seruni KMP) menghadiri kegiatan Pemeriksaan Kesehatan Reproduksi Tenaga Kerja Perempuan melalui IVA Tes dan Edukasi Keluarga Berencana (KB) di PT Ceres, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/10/2025).
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Seruni Bidang 1, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), BKKBN, Dinas Kesehatan, dan pihak perusahaan, sebagai bagian dari implementasi program prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam peningkatan derajat kesehatan nasional dan pemberdayaan perempuan Indonesia.
Setibanya di PT Ceres, Ibu Selvi mendapatkan penjelasan dari dr. Maptuha, Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Kesehatan Kerja, Kemnaker terkait sosialisasi pencegahan penyakit tuberkulosis (TBC) dan kanker serviks, yang keduanya masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia, terutama perempuan. Ia menambahkan, Indonesia saat ini menempati urutan kedua di dunia dengan beban kasus TBC tertinggi setelah India, dengan sekitar 1,09 juta penderita dan 125 ribu kematian setiap tahun.
“Kita menargetkan eliminasi TBC pada tahun 2030 dan Indonesia bebas TBC di tahun 2050,” ujarnya.
Selain TBC, dr Maftuha juga menjelaskan pentingnya deteksi dini kanker serviks, yang menjadi penyebab kematian kedua tertinggi pada perempuan di Indonesia setelah kanker payudara. Penyakit ini disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus) yang sering kali tidak menunjukkan gejala pada stadium awal, sehingga banyak pasien baru terdeteksi ketika sudah dalam kondisi lanjut.
“Setiap satu jam, satu perempuan Indonesia meninggal akibat kanker serviks. Karena itu, deteksi dini melalui pemeriksaan IVA test atau pap smear sangat penting dilakukan,” jelasnya.
Ibu Selvi Gibran menyampaikan apresiasi atas upaya Kementerian Ketenagakerjaan dalam mengedepankan kesehatan reproduksi perempuan di tempat kerja. Selanjutnya, ia meninjau langsung pelaksanaan pemeriksaan kesehatan serta pelayanan KB yang berlangsung di lokasi kegiatan.
Dalam kesempatan tersebut, Manager Human Resources & General Affairs PT Ceres, Lucia A.P., menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan program pemeriksaan kesehatan reproduksi perempuan di lingkungan kerja. Ia menilai kegiatan ini sangat bermanfaat karena memberikan edukasi langsung bagi pekerja perempuan mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi serta melakukan deteksi dini terhadap penyakit berisiko. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor seperti ini menjadi bukti nyata kepedulian pemerintah terhadap kesehatan dan kesejahteraan pekerja.
“Kami sangat mendukung program ini karena memberikan edukasi bagi pekerja perempuan akan bahayanya serta upaya pencegahannya. Kami juga bersyukur program ini dilaksanakan di perusahaan kami, sehingga karyawan kami mendapatkan pemeriksaan tidak hanya IVA test, namun juga skrining kanker payudara, pelayanan KB lengkap, skrining TB, dan pemeriksaan DNA HPV,” ujar Lucia.
Ia menambahkan, PT Ceres sebenarnya telah melaksanakan pemeriksaan kesehatan reproduksi setiap tahun sejak 2022 bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, Laboratorium Prodia, dan puskesmas terdekat. Namun, ia berharap dukungan dari pemerintah dapat terus berlanjut agar lebih banyak pekerja yang berpartisipasi tanpa terbebani biaya pemeriksaan.
“Kami sangat mengharapkan agar pemeriksaan seperti ini tetap terus dilakukan secara rutin, sehingga dapat menurunkan tingkat risiko kanker serviks bagi pekerja perempuan. Biaya pemeriksaan seperti tersebut di atas sangat berat bagi pekerja pabrik, bila tidak ada program dari pemerintah, kemungkinan mereka tidak melakukan pemeriksaan,” pungkasnya.
Salah satu karyawan PT Ceres, Denti Karniati, yang telah bekerja selama 18 tahun, menyambut baik pelaksanaan pemeriksaan kesehatan di tempat kerja. Ia menilai kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi karyawan, terutama dalam mendeteksi dini penyakit berisiko seperti kanker. Ia berharap program serupa dapat rutin dilaksanakan agar para pekerja semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan.
“Bagus sekali, jadi kalau bisa kami juga terus bisa tesnya lagi di sini. Takutnya ada kanker yang tidak terdeteksi,” ujarnya.






