Jakarta
- Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mendorong Pemerintah
Kabupaten Bintan segera menyelenggarakan Sekolah Rakyat, program
pendidikan gratis berasrama gagasan Presiden Prabowo Subianto yang
ditujukan khusus bagi keluarga miskin dan miskin ekstrem. Program ini
merupakan langkah strategis untuk memutus rantai kemiskinan antar
generasi.
Ajakan tersebut
disampaikan Gus Ipul saat menerima audiensi Bupati Bintan Roby Kurniawan
bersama jajaran pemerintah daerah di Ruang Rapat Menteri, Gedung
Kemensos, Jakarta Pusat, Kamis (16/10/2025).
“Ini
kesempatan, Presiden luar biasa (programnya). Kalau tidak ikut program
ini rugi, karena yang bisa sekolah di sini itu ya mereka-mereka yang ada
di kabupaten tersebut dan paling miskin. Sekolah rakyat ini memuliakan
orang miskin, menjangkau yang belum terjangkau, dan memungkinkan yang
tidak mungkin,” kata Gus Ipul.
Mensos Gus Ipul
menegaskan, sasaran utama Sekolah Rakyat adalah keluarga miskin dan
miskin ekstrem yang masuk desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial dan Ekonomi
Nasional (DTSEN). “Mereka yang penghasilannya di bawah Rp1 juta,
rumahnya tidak layak huni. Kadang pinjam, kadang sewa, maka dibantu
rumahnya. (Misal) buruh serabutan, kuli bangunan, buruh tani, nelayan,
dan mereka yang memang susah,” jelasnya.
Berbeda
dari sekolah reguler, Sekolah Rakyat menjadi bagian implementasi
Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pengentasan Kemiskinan.
Program ini terintegrasi dengan sejumlah program unggulan nasional
seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis, Koperasi Desa
Merah Putih, hingga Program Tiga Juta Rumah.
“Anaknya
sekolah, orang tuanya diberdayakan, rumah tidak layak huninya dibantu.
Mereka nanti dapat bansos lengkap, seluruh keluarganya dapat Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN). Mereka didorong untuk Cek Kesehatan Gratis dan
juga dapat dukungan MBG. Jadi ini istimewa,” ujar Gus Ipul.
Selain
pendidikan akademik, siswa juga dibekali pendidikan karakter,
keterampilan, dan kedisiplinan. Mereka mendapat delapan set seragam,
perlengkapan belajar, hingga satu laptop per siswa. Setiap anak juga
menjalani tes DNA talent mapping berbasis berbasis akal imitasi (AI)
untuk memetakan potensi mereka.
Hasil pemetaan
menunjukkan 1.828 siswa (37,4 persen) memiliki bakat di bidang (Science,
Technology, Engineering, and Mathematics) STEM, 1.938 (39,6 persen) di
bidang sosial, dan 1.123 siswa (23 persen) di keterampilan bahasa.
Berdasarkan itu, mereka diarahkan untuk melanjutkan kuliah atau masuk
dunia kerja. Gus Ipul menyebut, Universitas Ary Ginanjar telah menjamin
35 anak mendapatkan beasiswa, tujuh di antaranya diterima bekerja sesuai
potensi.
“Nanti kita akan bekerja sama dengan
banyak perusahaan, BUMN maupun swasta. Dengan begitu anak-anak lulusan
sekolah kita akan dikawal untuk kuliah atau dapat pekerjaan. Memuliakan
orang miskin ya seperti ini, sampai tuntas,” tegasnya.
Saat
ini, terdapat 165 titik Sekolah Rakyat yang sudah beroperasi dan 108
titik lain mulai proses lelang untuk pembangunan. Kemensos menargetkan
penambahan 100 titik baru pada 2026.
Bupati
Bintan Roby Kurniawan menyatakan dukungan penuh terhadap program ini.
Pemda Bintan akan menyiapkan gedung untuk Sekolah Rakyat rintisan dan
menyiapkan lahan sebagai langkah awal pembangunan.
“Kita sudah siapkan lahan 10 hektare untuk Sekolah Rakyat,” kata Roby.
Hadir
dalam pertemuan, Direktur Jaminan Sosial Kemensos Faisal, Plt Kepala
Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial Kemensos Joko Widiarto,
Sekretaris Daerah Kabupaten Bintan Ronny Kartika dan Kepala Dinas
(Kadis) PUPR Wan Affandi. Kemudian Kadis Kependudukan dan Catatan Sipil,
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah
Supriyono, Inspektur Daerah Irma, Kadis Sosial Samsul, Kadis Pendidikan
Nafriyon, Kadis Kominfo Didi Kurniardi dan Kadis Sosial Provinsi
Kepulauan Riau Mahadi.