Ibu Selvi Gibran Rakabuming bersama para anggota Solidaritas Perempuan untuk Indonesia Kabinet Merah Putih (Seruni KMP) mendorong peningkatan kesehatan anak melalui program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SDN Griya Bandung Indah (GBI), Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/10/2025).
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Bidang 1 Seruni yang melingkupi kesehatan dan kesejahteraan keluarga khususnya ibu dan anak, dengan pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. Kolaborasi ini menjadi wujud nyata dukungan terhadap program prioritas pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat, khususnya bagi anak-anak sejak usia dini.
Tiba di SDN GBI, Ibu Selvi disambut oleh Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Kementerian Kesehatan, dr. Endang Sumiwi. Ia memaparkan bahwa program CKG yang digelar di SDN GBI Bandung merupakan bagian dari upaya nasional untuk memetakan kondisi kesehatan masyarakat sejak usia dini. Ia menyebut, hingga kini pemeriksaan telah menjangkau lebih dari 46 juta penduduk, termasuk sekitar 14 juta anak sekolah dari lebih 130 ribu sekolah di seluruh Indonesia.
Drg. Endang menambahkan, program CKG dilaksanakan tidak hanya untuk anak usia sekolah, tetapi juga mencakup seluruh kelompok usia, dari bayi hingga lansia, baik di sekolah maupun di Puskesmas.
“Dari hasil pemeriksaan, masalah yang paling banyak ditemukan pada anak sekolah adalah gigi, kebugaran, dan gizi. Bahkan di tingkat SMA sudah mulai muncul kasus hipertensi serta gangguan kesehatan jiwa, mata, dan telinga,” ujarnya.
Dalam acara tersebut, para siswa tampak antusias mengikuti pemeriksaan kesehatan yang meliputi deteksi dini anemia, pemeriksaan penglihatan, pendengaran, dan kebersihan diri. Selain itu, mereka juga mendapatkan edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan, mengonsumsi makanan bergizi, serta rutin berolahraga.
Saat meninjau setiap meja pemeriksaan dalam CKG ini, Ibu Selvi tampak aktif berdialog dengan para tenaga medis, salah satunya dokter gigi yang bertugas.
“Kasus yang sering ditemui apa Dok? Apakah para siswa juga mendapatkan edukasi setelah diperiksa?” tanya Ibu Selvi.
Pertanyaan tersebut disambut oleh drg. Teti Hayati dari Puskesmas Bojongsoang, yang menjelaskan bahwa setiap anak memang diberikan penjelasan dan arahan tentang cara menyikat gigi yang benar serta pentingnya menjaga kebersihan mulut secara rutin.
Ia juga menjelaskan bahwa kasus yang paling banyak ditemukan di SDN GBI Bandung adalah karies gigi pada anak-anak. Menurutnya, kondisi ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kesalahan dalam cara maupun frekuensi menyikat gigi hingga konsumsi gula yang berlebihan.
“Karies itu lubang pada gigi. Penyebabnya bisa karena anak-anak salah cara menyikat gigi, terlalu sering makan manis, atau menyikat gigi tapi kemudian makan lagi sebelum tidur,” jelas drg. Teti.
Di akhir kegiatan, Ibu Selvi menyerahkan kacamata kepada tujuh siswa penerima manfaat hasil pemeriksaan kesehatan mata. Ia menegaskan pentingnya kepedulian bersama dalam memastikan anak-anak tumbuh sehat dan siap belajar dengan optimal.
Kegiatan ini disambut positif oleh para guru. Mereka menilai program CKG tidak hanya membantu memantau kesehatan anak, tetapi juga menanamkan kesadaran hidup sehat sejak dini.
Salah satu guru SDN GBI Bandung Annisa Maulida Muchlisina yang mengajar di kelas 2B menilai kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para siswa, terutama yang berasal dari keluarga menengah ke bawah.
“Menurut saya, respon terhadap program ini sangat bagus sekali karena kesehatan adalah kebutuhan pertama manusia, terutama bagi anak-anak. Dengan adanya pemeriksaan gratis ini, mereka bisa mengetahui sejauh mana menerapkan pola hidup sehat,” ujar Anissa.





