Jakarta, 15 Oktober 2025 – Menyambut Hari Ekonomi Kreatif Nasional yang jatuh pada 24 Oktober, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar secara khusus menantang para mahasiswa untuk menjadi agen perubahan. Wamen Ekraf mengajak generasi muda memanfaatkan media sosial untuk mengedukasi publik dan 'meviralkan' potensi ekonomi kreatif sebagai mesin ekonomi nasional baru di tengah gempuran era Kecerdasan Buatan (AI).
“Tanggal 24 Oktober nanti adalah hari ekonomi kreatif nasional. Manfaatkan sosial media kalian. Gunakan cara yang unik untuk menjelaskan kepada dunia apa itu ekonomi kreatif, bagaimana itu dapat mengubah dunia, dan menjadi mesin pertumbuhan yang nyata,” kata Wamen Ekraf memberikan kuliah umum bertema “Innovation Forward: Creativity, Technology, AI, and the Future of Indonesia" di Sampoerna University, Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2025.
Wamen Ekraf menyoroti masih minimnya pemahaman masyarakat tentang ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional. Karena itu, Wamen Ekraf mengajak para mahasiswa untuk memanfaatkan teknologi sosial media untuk membantu menyebarkan edukasi terkait ekonomi kreatif.
“Indonesia adalah satu-satunya negara di kawasan ASEAN yang menerapkan pendekatan hexahelix, yang menyatukan enam pemangku kepentingan agar bergerak ke arah yang sama. Kolaborasi lintas sektor inilah kunci keberhasilan inovasi. Akademisi dan riset berperan penting agar kita tidak tertinggal, dan mahasiswa adalah bagian dari masa depan itu,” jelas Wamen Erkaf.
Wamen Ekraf Irene menyoroti bahwa dunia tengah berada dalam revolusi industri keempat, di mana AI, otomatisasi, dan teknologi hijau menjadi pendorong utama transformasi global. Menurut Wamen Ekraf, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan dalam pertumbuhan ekonomi berkat populasi muda yang kreatif dan berbudaya kuat.
“Kita sedang memasuki dekade baru di mana kreativitas, teknologi, dan AI harus dipandang sebagai alat pendukung dalam cara kita bekerja, dan berkarya. Generasi muda Indonesia berada di jantung dari transformasi ini,” tambah Wamen Ekraf.
Selain itu, Wamen Ekraf juga mendorong kalangan akademisi untuk memperkuat riset dan publikasi ilmiah tentang ekonomi kreatif, termasuk kajian mendalam di setiap subsektor seperti gim, animasi, dan teknologi baru. Wamen Ekraf menegaskan bahwa Indonesia telah menjadi acuan bagi banyak negara di Asia, tetapi perlu terus berinovasi agar tetap menjadi pemimpin di bidang ini.
“Dengan riset yang kuat dan komunikasi kreatif, kita bisa menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah pusat inovasi ekonomi kreatif,” tambah Wamen Ekraf.
Sampoerna University, universitas swasta yang menawarkan pendidikan tinggi bergaya Amerika, dengan empat fakultas termasuk di bidang bisnis, teknologi, dan seni, membuka tahun ajaran baru dengan seminar yang menumbuhkan pemikiran kritis dan semangat inovasi. Rektor Sampoerna University, Wahdi Salasi April Yudhi menekankan pentingnya karakter dan pola pikir inovatif di tengah cepatnya revolusi teknologi.
“Meskipun teknologi, termasuk AI, berkembang pesat, kreativitas manusia tetap menjadi jiwa dari inovasi. Di Sampoerna University, kami menanamkan nilai-nilai seperti keingintahuan, imajinasi, serta keberanian untuk membentuk mahasiswa yang kritis dan berintegritas,” ujar Rektor Wahdi.
Melalui kolaborasi antara pemerintah dan akademisi, Kementerian Ekraf optimistis mampu melahirkan inovator yang tidak hanya kreatif dan adaptif terhadap kemajuan teknologi, tetapi juga berkarakter dan berdaya saing global.
Sumber : https://ekraf.go.id/news/wamen-ekraf-ajak-generasi-muda-hadapi-era-ai-dengan-kreativitas-dan-inovasi