Jakarta — Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli, melepas 60 orang
"Relawan Kemnaker Peduli" beserta sejumlah paket sembako untuk membantu
masyarakat yang terdampak bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera
Utara, dan Sumatera Barat. Pelepasan 60 relawan disaksikan oleh Ketua
Tim Relawan Penanggulangan Bencana, Sukro Muhab di lobby A gedung
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Jakarta, Jumat (12/12/2025).
Yassierli
menyampaikan bantuan ini merupakan bentuk kepedulian Kemnaker terhadap
masyarakat yang sedang menghadapi situasi darurat di provinsi yang
terdampak bencana banjir dan longsor.
"Kita punya tenaga relawan
yang siap bekerja, ini adalah daya, upaya kita dan komitmen kita kepada
tindakan yang konkret. Harapan saya kepada relawan ini, jiwanya sudah
siap berbagi, melayani dengan ikhlas, " harap Yassierli kepada relawan
Kemnaker.
Yassierli menyebut Relawan Kemnaker Peduli memiliki
kemampuan khusus yang dapat langsung membantu masyarakat di lokasi
bencana. "Mereka terdiri atas tenaga relawan kesehatan, relawan bengkel,
serta relawan memasak, " katanya.
Sementara Sukro Muhab yang
juga Staf Khusus Menaker menambahkan bantuan untuk korban bencana Aceh,
Sumatera Utara, dan Sumatera Barat melalui tiga tahapan penting yakni
emergency, recovery, dan rekonstruksi. "Kita akan memastikan bahwa
seluruh korban yang terdampak harus sehat, tak kelaparan, dan tak
mengalami trauma, " ujarnya.
Sukro menegaskan tim Relawan
Kemnaker Peduli akan membuka dapur umum, posko kesehatan, dan posko
trauma healing yang di bantu oleh relawan-relawan bersertifikasi. "Lalu
tahap recovery yang akan mendata apa saja barang dan arsip yang rusak.
Masyarakat bisa menyerahkan barang mereka yang rusak seperti kulkas dan
motor untuk diperbaiki oleh tim kita, " kata Sukro.
Tahap
terakhir adalah rekonstruksi yang bergerak untuk memperbaiki sarana
prasarana UPT Kemnaker seperti perbaikan tembok di BBPVP Medan.
"Bantuan akan diberikan dari pegawai, alumni, serta masjid. Rumah zakat
juga memberikan 5000 kaleng makanan untuk para korban, " ucap Sukro.
Sukro
menjelaskan bantuan-bantuan fasilitas dan dana bagi korban bencana yang
telah menelan 800 orang lebih meninggal dunia tersebut dibagi menjadi
dua jalur kegiatan. Bantuan dari pegawai dan alumni dilakukan melalui
Kemnaker Peduli. Sementara bantuan dari masyarakat umum dapat dilakukan
melalui masjid-masjid terdekat.
"Alhamdulillah, gerakan gerakan
penggalangan dana sudah kita lakukan kemudian ada beberapa barang yang
kita kumpulkan dari pegawai meliputi pakaian serta makanan dan minuman
siap saji, " tuturnya.
Lebih lanjut, fasilitas bantuan yang
diberikan oleh Kemnaker akan dikirim melalui Pelita Air secara gratis
dan para relawan juga akan diberangkatkan dengan maskapai yang sama
dengan tarif khusus.







