Cari Blog Ini

Senin, 08 Mei 2017

Uji Kelayakan Tol Bawen-Salatiga Juni Lebaran, Sebagian Bisa Dilalui : Tol Batang-Semarang Sampai Gringsing

SEMARANG – Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jateng Sri Puryono menjelaskan, sepanjang 302,21 kilometer jalan tol trans Jawa yang melintas di Jateng akan dibuka 245,81 kilometer saat arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini.
Dari 245,81 kilometer itu, baru 42,2 kilometer yang sudah 100 persen sementara sepanjang 203,61 km masih berstatus fungsional. Jalan fungsional itu sudah dilapisi beton dan akan diberlakukan searah.
Saat mudik, dibuka dari arah barat menuju timur dan sebaliknya saat arus balik. Lebih lanjut Puryono mengatakan, jalur tol dari ujung barat Jawa Tengah (Pejagan) siap dilalui secara fungsional hingga Gringsing (Kendal). Gringsing berada di Ruas Batang-Semarang seksi II Batang Timur- Weleri.
Dengan demikian, perjalanan pemudik dari Pejagan-Gringsing melalui tiga ruas tol (Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, serta Batang-Semarang) dan tujuh seksi tol dengan panjang jalan 100,51 kilometer. ”Dari Pejagan-Brebes-Tegal-Pemalang- Pekalongan-Batang, nanti keluar di Gringsing. Gringsing-Bringin (Kendal) belum bisa digunakan. Kemudian bisa masuk tol lagi di Mangkang menuju Krapyak (Semarang),” jelas Puryono, kemarin.
Progres fisik di ruas Batang-Semarang yang terdapat lima seksi tol secara keseluruhan 70 persen dan pembebasan lahan 87 persen. Setelah masuk Krapyak, lanjut Puryono, pemudik bisa langsung menuju ruas tol Semarang-Solo. Masuk di pintu tol Tembalang- Ungaran, Ungaran-Bawen, dan dilanjutkan Bawen-Salatiga.
Puryono juga meminta pada pemerintah kabupaten/kota untuk ikut menyiapkan jalur-jalur mudik. Jangan sampai limpahan kendaraan dari jalan tol diarahkan ke ruas pantura karena akan menambah kepadatan.
Untuk pintu keluar tol, pemerintah menyiapkannya di sejumlah titik. Lima pintu keluar di ruas Pejagan-Pemalang yaitu di Adiwerna, Karangjati, Balamoa, Warureja (Kab. Tegal), Sewaka (Pemalang). Empat pintu keluar di ruas Pemalang-Batang di Sewaka (Pemalang), Bojong (Kab. Pekalongan), Kandeman (Batang), Pasekaran (Batang), dua pintu keluar di ruas Batang- Semarang di Tulis dan Subah. Sementara untuk tol Semarang-Solo, Puryono menambahkan, hingga 26 April lalu, pada ruas Bawen-Salatiga masih ada 1,8 km yang belum tembus. Satu kilometer di antaranya sudah dibeton dan 800 meter sisanya proses penggalian dan penimbunan tanah. Pihaknya meminta proses itu selesai maksimal 31 Mei, sehingga pada Juni, tol Bawen-Salatiga sudah 100 persen jadi dan siap dibuka. ”Saya optimistis 31 Mei selesai. Alat, material, dan SDM siap. Kendalanya cuaca,” ujarnya.
Pintu keluar tol Salatiga di Tingkir menjadi perhatian selanjutnya. Lantaran sempit, akan dilakukan pelebaran di sisi kanan dan kirinya. Ditarget H-10 Lebaran sudah selesai. Setelah dari pintu keluar tol Salatiga, pemudik terpaksa mengambil jalur nasional Semarang-Solo lantaran Seksi IV Salatiga- Boyolali belum bisa dioperasikan fungsional. Namun pemudik bisa kembali masuk tol di Ngasem Boyolali yang langsung menuju Ngawi. Alternatif bagi pemudik yang tak ingin menggunakan tol bisa melalui Karanggede (Boyolali)-Sragen-Ngawi.
Uji Kelayakan
Terpisah, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan, uji kelayakan ruas tol Semarang-Solo seksi III Bawen-Salatiga sepanjang 17,6 kilometer belum bisa dilakukan. Sebab, proyek tersebut belum sepenuhnya selesai. Uji kelayakan paling cepat baru bisa dilakukan awal Juni. Kasubbag Hukum dan Humas BPJT Aisyah Herlita Setyaningrum, Minggu (7/5) mengungkapkan, pihaknya pekan kemarin telah mengecek lokasi yang dimaksud. ”Tetapi ternyata masih ada pelaksanaan pekerjaan konstruksi di beberapa titik,” katanya.
Atas capaian progres tersebut, BPJT mendorong proses percepatan penyelesaian pekerjaan konstruksi agar ruas yang dimaksud bisa difungsikan untuk mudik Idul Fitri 2017. ”Proses uji kelayakan paling cepat dikerjakan dua pekan atau bergantung situasi dan kondisi di lapangan. Yang jelas, kami menunggu surat pemberitahuan dari PTTMJ yang berisi permintaan pelaksanaan uji kelayakan,” imbuhnya.
Prinsipnya, BPJT tidak mempermasalahkan proses uji kelayakan dilakukan beberapa tahap. Namun Aisyah menandaskan, pihak pelaksana butuh kepastian waktu dan pekerjaan fisik di lapangan harus dipastikan sudah selesai. Mengingat, BPJT tidak ingin uji kelayakan dilakukan asalasalan.
Sesuai prosedur, tim BPJT Kementerian PUPR yang melakukan uji kelayakan akan menyatakan layak fungsi bila ruas jalan bebas hambatan yang dimaksud memenuhi unsur keamanan, keselamatan, serta memenuhi unsur kenyamanan pemakainya. ”Jika belum memenuhi, kami akan berikan rekomendasi agar dilakukan perbaikan. Karena semua harus memenuhi syarat layak fungsi dan operasional. Jadi kami tidak ingin asal-asalan,” tandasnya. Terpisah, Direktur Teknik dan Operasi PT TMJ Ali Zainal Abidin ketika dikonfirmasi membenarkan jika uji kelayakan ruas Tol Bawen-Salatiga sampai kini belum dapat dilaksanakan. Hal itu imbas masih adanya pekerjaan, tepatnya di ruas Bawen hingga Jembatan Tuntang.
Ia menjabarkan, bila progres pekerjaan konstruksi di ruas tol Bawen-Salatiga per 28 April 2017 kemarin sudah tercapai lebh kurang 97,071 persen. ”Sisanya, kami menargetkan selesai paling lama akhir Mei 2017 mendatang. Dengan begitu awal Juni 2017 sudah bisa dilaksanakan uji kelayakan,” kata Ali.

Sumber Berita  : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/uji-kelayakan-tol-bawen-salatiga-juni/