Cari Blog Ini

Jumat, 16 Juni 2017

UMKM Dilatih Strategi Bisnis

BLORA - Puluhan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) Kabupaten Blora selama sebulan lebih menerima bimbingan Score Plus Training dari Sampoerna dan BEDO Score Bali.
Mereka dilatih tentang desain, pemasaran, pameran, pengembangan produk, ekspor dan pengembangan perusahaan. Program pelatihan yang diselenggarakan atas kerja sama Dekranasda Blora dengan PKK ini dilaksanakan secara gratis di ruang pertemuan Bappeda Blora, sejak April lalu. Mulanya, ada 102 pelaku UMKM yang mengikuti kegiatan ini.
Namun seiring dengan adanya pelaksanaan workshop bertahap sebanyak tiga kali, kini hanya tinggal 50 pelaku UMKM. Ke-50 UMKM tersebut, pekan lalu, mendapatkan pengarahan Wakil Bupati Arief Rohman di sela-sela pelaksanaan training BEDO Score di Bappeda.
Dengan didampingi Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Maskur, Kepala Cabang Bank Jateng Blora Agus Sri Subiyakto dan Kabag Perekonomian Setda Blora Rudatiningsih, Wabup memberikan arahan tentang peningkatan kualitas produk UMKM.
‘’UMKM merupakan salah satu tulang punggung utama perekonomian di Kabupaten Blora. Produk yang dihasilkan sebisa mungkin harus mampu bersaing. Manajemen dan pengemasan hendaknya lebih baik dari sebelumnya,’’ujar Arief Rohman. Dia menghendaki produkproduk UMKM Blora bisa pasarkan di swalayan dan supermarket.
Dengan begitu, produk-produk itu bisa memiliki nilai jual yang baik. ‘’Di Kabupaten Pati, jajanan produk UMKM bisa masuk Indomaret dan Alfamart. Ada satu tempat khusus yang disediakan untuk memajang produk UMKM khas Pati. Nah ini, ke depan harus bisa ditiru Blora,’’katanya.
Syaratnya, lanjut dia, para pelaku UMKM harus mampu melakukan pengemasan yang lebih menarik, higienis dan terdaftar izin pangan industri rumah tangga (PIRT)-nya. Untuk bantuan modal, dia mengajak Bank Jateng Cabang Blora untuk memberikan kredit bunga ringan terendah se-Indonesia, yakni program Mitra 25 yang beberapa waktu lalu diluncurkan Gubernur Ganjar Pranowo. Pelaku UMKM bisa meminjam modal hingga Rp 25 juta dengan bunga hanya 7 persen.
‘’Pinjaman ini tanpa agunan dan bisa diurus dengan mudah ke Bank Jateng terdekat,’’katanya. Kepala Bagian Perekenomian Setda Blora Rudatiningsih, yang juga pengurus Dekranasda menjelaskan, bahwa dari 50 orang pelaku UMKM ini akan diseleksi lagi menjadi 20 orang. Mereka terdiri atas perajin batik, keramik, makanan ringan, kayu jati, bingkai foto, sablon dan lainnya.
‘’Dua puluh orang itulah yang akan memperoleh bimbingan dan pendampingan dari Sampoerna dan BEDO untuk pengembangan usahanya. Ke-20 UMKM itu akan dilatih lagi di pusat pelatihan Sampoerna Foundation (SF),’’ ujarnya.  

Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/umkm-dilatih-strategi-bisnis/