PATI - SMA 1 Juwana melakukan pengawasan terhadap calon
siswa dalam pendaftaran peserta didik baru (PPDB) terutama pengguna
surat keterangan tidak mampu (SKTM). Sekolah tersebut bahkan telah
mencoret setidaknya delapan calon siswa.
Pasalnya, saat disurvei oleh tim dari sekolah ditemukan tidak layak
menggunakan SKTM. ”Kami memang mengintensifkan visitasi ke rumah untuk
meminimalisir terjadinya penyalahgunaan SKTM.
Sejak pendaftaran kami sudah melakukan visitasi,”imbuhnya. Selama
visitasi itu, dia mengakui ada beberapa pendaftar yang berupaya
menyalahgunakan SKTM tersebut. Ada yang memiliki mobil hingga rumah
berlantai dua.
Namun setelah divisitasi, lantaran ketakutan mereka pun mencabut berkas.
Hal tersebut terjadi saat pendaftaran. Pengumannya dilakukan pada rabu
(11/7) pukul 23.55 Rabumelalui web resmi ppdb online.
Sedangkan pada Kamis (12/7) mulai dilakukan daftar ulang. ”Waktu daftar
ulang dilayani mulai pukul 08.00 sampai 15.00. Sedangkan pada hari
pertama ini yang belum daftar ulang hanya tinggal sembilan orang.
Kami melayani daftar ulang hingga Jumat (13/7) sekitar pukul 11.00,”
ujarnya. Secara keseluruhan jumlah siswa yang diterima sebanyak 432
anak. Sebanyak 252 siswa masuk untuk jurusan MIPAdan 180 siswa masuk
jurusan IPS.
Sumber Berita : https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/103920/delapan-siswa-dicoret