Cari Blog Ini
Selasa, 21 Februari 2017
9.000 Ton Beras Dikirim ke Luar Jawa
PATI – Bulog Sub-Divre Pati, kini mulai mengirim beras untuk memenuhi kebutuhan pangan ke luar Jawa sebanyak 9.000 ton. Rinciannya, ke Medan, Sumatra Utara (Sumut) 5.000 ton, 3.000 ton ke Padang (Sumatra Barat), dan 1.000 ton ke Kalimantan Tengah (Kalteng).
Alokasi pengiriman yang disebut terakhir, diambilkan dari Gudang Bulog di Blora, dan lainnya dari Gudang Bulog 201 di Desa/Kecamatan Margorejo, serta Gudang Bulog 204, di Desa Sokokulon, kecamatan setempat.
Dengan pengiriman beras yang sebagian masih dalam proses administrasi tersebut, memberi tambahan ruang kosong di gudang yang bersangkutan.
Dengan demikian, kata Kepala Bulog Sub-Divre Pati, Ahmad Kholizun, jika pelaksanaan pengadaan melalui para mitra kerja mulai berlangsung maksimal, gudang tersebut akan bisa menampung secara maksimal pula.
Hal tersebut bisa saja berlangsung mulai dalam pekan ini, atau pekan depan karena kondisi cuaca mulai sedikit mendukung.
Maksudnya, seperti Senin (20/2), misalnya, sejak pagi cuaca sedikit panas atau tidak turun hujan seperti biasanya, sehingga para mitra kerja bisa melakukan penjemuran gabah yang dibeli, kemudian diproses di penggilangan masing-masing.
Bagi mereka yang sudah menandatangi kontrak, tentu akan mengirim beras ke gudang. Sampai Jumat (17/2) lalu, ada tambahan serapan sebanyak 230 ton dan hari berikutnya, Sabtu (18/2) pasti ada tambahan, tapi laporannya belum diterima.
‘’Mungkin yang realisasi hari ini (kemarin-Red), laporan tersebut dikirim ke kami sekaligus laporan realisasi pengadaan hari sebelumnya,’’ujarnya. Untuk mengantisasi mulai masuknya para mitra kerja dalam merealisasikan kontraknya, masih kata Ahmad Kholizun, adalah penyediaan space gudang.
Sebab, hasil pengadaan tahun lalu (2016) masih belum semua tersalur, sehingga untuk memenuhi pengiriman beras ke luar Jawa, pihaknya benar-benar sangat mengharapkan.
Jika selain yang sudah dialokasikan sebanyak 9.000 ton, segera disusul permintaan berikutnya, maka serapan pengadaan tahun ini dari mitra kerja berapa pun akan bisa tertampung. Apalagi, dengan diberlakukannya pola tiga harga, para mitra kerja pasti akan berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi kontrak yang sudah ditandatangani.
Menyangkut ketentuan standar kualitas, para mitra kerja pun akan berupaya semaksimal mungkin untuk membuat beras yang dikirim benar-benar memenuhi standar kualitas. Jika hal itu sampai diabaikan, maka saat berasnya dikirim ke gudang pasti akan ditolak oleh petugas gudang. Akibatnya, justru rugi sendiri karena bongkar-muat dari lokasi penggilangannya belum ditambah biaya angkut, meskipun kebanyakan mempunyai truk sendiri.
Sedangkan yang perlu diantisipasi, jika mitra kerja nanti sudah melakukan pembelian panenan padi secara maksimal, dan didukung cuaca cukup baik pasti serapan pengadaan bertambah banyak. Selain dikuranginya isi gudang, untuk memenuhi kebutuhan beras ke luar Jawa juga masih ada harapan, yaitu penyaluran beras sejahtera (rastera) warga kurang mampu.
‘’Untuk dua bulan ini (Januari dan Februari), baik Kabupaten Blora, rembang, Pati, Kudus dan Jepara belum ada yang mengajukan permohonan penyalurannya,’’ kata Ahmad Kholizun.
Sumber Berita : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/9-000-ton-beras-dikirim-ke-luar-jawa/
Diposting oleh
102,6radioharbosfm
Label:
berita